5 Stasiun Pengisian Listrik Kendaraan Umum Beroperasi di Jakarta

Satu SPKLU ultra fast charging bisa mengisi empat‎ unit kendaraan secara bersamaan, dengan jenis pabrikan mobil Jepang dan Eropa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Okt 2019, 18:22 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 18:22 WIB
SPLU
Stasiun Penyedia Listrik Umum. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Disjaya) meluncurkan 5 unit Stasiun Pengisian Kelistrikan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta, untuk mendukung program kendaraan listrik pemerintah.

General Manager PLN UID Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan, PLN selaku operator ‎mendorong penerapan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang kendaraan listrik, dengan menyediakan fasilitas SPKLU.

"Jadi memang ditugaskan pemerintah, mendukung Peraturan Presiden Nomor 55," kata Ikhsan, saat meluncurkan SPKLU, di Kantor PLN Disjaya, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Ikhsan mengungkapkan, ‎untuk pengoperasian perdana di Jakarta, PLN telah menaruh tiga SPKLU di halaman kantor PLN Disjaya, satu di SPKLU di Senayan City dan satu unit di kantor PLN Bulungan.

"Di halaman PLN ada tiga jenis ultra fast charging satu unit ‎150 kW, fast charging 50 kW, dan normal 25 kW," tuturnya.

Menurut Ikhsan, satu SPKLU ultra fast charging bisa mengisi empat‎ unit kendaraan secara bersamaan, dengan jenis pabrikan mobil Jepang dan Eropa.

Dia mengakui, untuk investasi pengadaan SPKLU masih cukup mahal, seperti fast charging mencapai Rp 800juta per unit.

"Saya kira nggak bicara rugi karena investasi masa depan.‎ Saat ini di depan gedung heritage ini dipasang 3 SPKLU satu ultrafast charging bisa menge-charger 4 mobil secara bersamaan," tandasnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

PLN Siapkan 13 Stasiun Penyedia Listrik Umum di Sumatera Utara

SPLU
Sistem pengisian baterai kendaraan listrik di SPLU mulai diperkenalkan di Indonesia. (Herdi/Liputan6.com)

PT PLN (Persero) mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan ikut serta dalam gelaran Gaikindo Indonesia International AutoExpo (GIIAS) yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara.

Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara, Rudi Arton mengemukakan, berbagai bentuk dukungan diberikan oleh PLN dalam mendukung Perpres tentang Kendaraan Listrik.

“Sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo mengisi 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia dengan kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik (Low Cost Emission Vehicle), maka PLN berkomitmen menyediakan SPLU dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)," ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

"Karena itu SPLU dan SPKLU ini kami tampilkan dalam pameran GIIAS di Medan. Untuk SPLU saat ini sudah tersedia 4 unit di Medan, antara lain berlokasi di Lapangan Merdeka yang strategis karena berada di tengah kota. Sedangkan di seluruh Sumatera Utara sudah tersedia 13 SPLU yang ada di berbagai kota,” lanjut Rudi.

 

Dirinya menambahkan, PLN UIW Sumatera Utara yang menjadi kepanjangan tangan dalam mengisi booth di GIIAS Medan tahun ini, menampilkan juga sejumlah program yang mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan secara paralel dengan PLN di kantor pusat, seperti menjelaskan produk unggulan dari Divisi Bisnis dan Pelayanan Pelanggan, yaitu program pelayanan pelanggan prioritas, yang ditujukan kepada sekitar 2.400 pelanggan prioritas (premium) di Sumatera Utara.

“Program layanan pelanggan prioritas diberikan kepada pelanggan yang ketika terjadi gangguan pemadaman listrik, mereka akan menjadi pelanggan paling terakhir yang mengalami gangguan tersebut, atau malah tidak mati sama sekali, dan mereka juga adalah pelanggan khusus (premium)," kata dia.

"Mereka ada yang merupakan pelanggan bisnis-industri, namun ada juga yang merupakan pelanggan perumahan, karena mereka tinggal di lingkungan perumahan elit. Seperti juga mereka yang hadir atau mendatangi pameran GIIAS ini, diperkirakan kategorinya adalah merekayang berstatus ekonomi kelas A. Sehingga diharapkan, kami dapat menjelaskan product knowledge tentang produk pelayanan prioritas inikepada mereka," tutur Rudi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya