Jokowi Minta Anggaran Kesehatan Rp 132 Triliun Fokus Tangani Gizi

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 132,2 triliun untuk anggaran kesehatan di tahun 2020

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 17:21 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 17:21 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan dana sebesar Rp 132,2 triliun untuk anggaran kesehatan di tahun 2020. Anggaran ini naik hampir dua kali lipat dari realisasi anggaran kesehatan di tahun 2015 sebesar Rp 69,3 triliun.

Presiden Jokowi meminta penggunaan anggaran tersebut fokus pada program pembangunan sumber daya manusia (SDM). Contohnya fokus pada urusan asupan gizi anak dan pencegahan penyakit.

Ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10).

"Biasanya di kementerian itu disebar ke semua, nah ini tidak fokus. Ini tolong betul-betul dikonsentrasikan fokus kepada urusan yang namanya ketercukupan asupan gizi, makanan tambahan, yang berkaitan dengan pola hidup sehat, yang berkaitan dengan pencegahan penyakit betul-betul menjadi sebuah area yang harus kita kerjakan," tegas Jokowi.

Selain kesehatan, Jokowi meminta sinergitas antara lembaga dan kementerian dalam memberantas narkotika. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyadari, narkotika bisa mengancam SDM Indonesia di masa mendatang.

"Apa pun SDM kalau kita belum bisa menyelesaikan dan merampungkan urusan ini akan sangat sulit karena ini akan berkaitan dengan kriminalitas dengan kenakalan remaja," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendidikan Etika

Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Ratas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu membahas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi kemudian mengingatkan seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju soal pentingnya pendidikan etika, kebencanaan, politik dan budi pekerti. Dia menegaskan tanpa pendidikan tersebut SDM yang unggul tidak akan tercapai.

"Saya minta agar pendidikan etika, budi pekerti, pendidikan kebencanaan, pendidikan politik terutama ideologi Pancasila harus terus dilakukan secara sinergis lintas kementerian. Oleh karena itu, tugas Menko PMK saat ini memang bukan tugas yang ringan tapi sangat berat dan sangat strategis," ujarnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya