Pilot Batik Air Pingsan, Ini Instruksi Kemenhub ke Maskapai

Kemenhub memerintahkan kembali kepada seluruh operator penerbangan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pilot, kru kabin, dan teknisi.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Nov 2019, 09:45 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 09:45 WIB
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menegaskan kembali kepada seluruh operator penerbangan untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi pilot, kru kabin, dan teknisi sebelum terbang. Ini menyusul usai terjadinya emergency landing pada penerbangan pesawat Batik Air ID – 6548 rute Bandar Udara Soekarno-Hatta - Bandar Udara El Tari Kupang, Minggu (17/11).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti memerintahkan kembali seluruh operator penerbangan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pilot, kru kabin, dan teknisi sesuai dengan CASR 121.535 agar keselamatan penerbangan tetap terjaga.

“Sebelum terbang, operator penerbangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan pilot, crew kabin, dan teknisi yang bertugas. Ini sangat penting, agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin,” katanya dikutip dari Antara, Senin (18/11/2019).

Polana juga menyampaikan apresiasi kepada kepada kru pesawat yang sigap melakukan tindakan darurat dan juga seluruh pihak yang membantu, sehingga pesawat dapat mendarat darurat dengan selamat.

Batik Air dengan pesawat jenis Airbus A320–200 CEO registrasi PK–LUF yang membawa tujuh kru dan 148 penumpang.

Pesawat lepas landas pada pukul 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan mendarat di El Tari pukul 12.46 WITA.

Pilot Batik Air yang menerbangkan pesawat bernomor ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE) mengaku mendadak pusing sebelum mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang pada Minggu (17/11).

Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat, sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas. Pilot akhirnya mendapatkan pertolongan pertama.

Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cerita Penumpang saat Pilot Batik Air Pingsan hingga Pesawat Mendarat Darurat

20160412-pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang mendarat darurat di Bandara El-Tari, Kupang, Minggu, 17 November 2019 siang. Dugaan sementara, pilot pingsan lantaran terkena serangan jantung saat hendak landing.

Otoritas Bandara El Tari langsung mengevakuasi pilot dan membawanya ke Rumah Sakit Siloam, Kupang, begitu berhasil mendarat darurat. Sementara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab pilot tak sadarkan diri.

Insiden itu sempat membuat seluruh penumpang Batik Air ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang panik. Beberapa saat sebelum mendarat, pesawat terasa bergoyang.

“Tiga puluh menit menit sebelum landing pesawatnya sempat goyang. Pas sampai ujung landasan, mesin pesawat langsung mati dan co-pilot membawa pesawat ke apron, sementara pilotnya dilarikan ke rumah sakit,” ujar salah satu penumpang, Libbi Sinlaeloe kepada wartawan, Minggu.

Akibat kejadian itu, kata Libbi, pesawat lain yang hendak mendarat pun harus menunggu proses evakuasi pilot Batik Air dengan nomor registrasi PK-LUF itu.

“Pesawat lain mutar-mutar di atas sambil tunggu pilot dievakuasi,” katanya.

Penumpang lainnya, Karolina Dodu menceritakan, insiden pilot pingsan hingga pesawat mendarat darurat itu sempat membuat jadwal penerbangan Batik Air tujuan Kupang-Jakarta tertunda.

“Penumpang tujuan Jakarta sempat minta penjelasan ke pihak Lion Air,” ucapnya.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Semua penumpang dan awak pesawat Batik Air berhasil mendarat dengan selamat. Sementara pilot Kapten Djarot Harnanto langsung mendapatkan perawatan medis. 

Mendarat Darurat

Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang, mendarat darurat di bandara El Tari Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/11) sekitar pukul 12.30 wita.

Diduga, sang pilot terkena serangan jantung saat pesawat hendak landing di bandara El Tari. Sehingga petugas KNKT bergerak cepat memeriksa kondisi pesawat, lalu menarik pesawat ke apron sementara sang pilot langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang.

Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, pukul 12.30 Wita co pilot batik air melakukan komunikasi dengan Airnav bandara El Tari, untuk menyampaikan bahwa sang pilot pingsan dan akan melakukan emergency landing.

Pada pukul 12.40 Wita, co pilot pesawat batik air pun berhasil landing di bandara El Tari. Pesawat kemudian ditarik dari runway 25 ke apron, untuk dilakukan evakuasi terhadap sang pilot yang diketahui bernama Kapten Djarot Harnanto.

Pukul 13.15 Wita, kapten pilot Djarot Harnanto berhasil dievakuasi oleh tim medis Angkasa Pura I bandara El Tari, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang untuk mendapatkan perawatan.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya