BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5 Persen

Guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, BI dinilai akan tahan suku bunga acuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 19:30 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior, Faisal Basri memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya pada angka 5,00 persen. Adapun suku bunga acuan terbaru akan diumumkan oleh BI pada hari besok pukul 14.00 WIB.

Dia menilai BI akan terpaksa menahan suku bunga acuannya karena tidak melihat peluang untuk penurunan suku bunga ke level 4 persen. Hal ini juga guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Artinya ruang gerak moneter itu terbatas. Jadi, mau diturunkan lagi jadi 4 (persen), inflasinya 3,2, jadi nett marginnya itu benar-benar flat. Jadi, BI akan menjaga agar rupiah itu tetap stabil," kata dia, saat ditemui di Kawasan Kebon sirih, Jakarta, Rabu (20/11).

Selain itu, lanjutnya, jika suku bunga kembali diturunkan maka investor akan kabur dari RI untuk mencari imbal hasil yang bunganya lebih tinggi. Kondisi tersebut tentu bukan merupakan hal yang positif bagi kondisi nilai tukar rupiah.

"Kalau suku bunga diturunkan, artinya return untuk investasi turun secara riil. Oleh karena itu, orang cenderung akan lari yang real interest rate-nya lebih tinggi," ujarnya.

Tidak hanya itu, kondisi transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) masih lebar. Sehingga aksi kaburnya investor akan berbahaya sehingga BI tidak akan berani menurunkan kembali suku bunga acuannya.

"Oleh karena itu, saya duga BI akan maintain di level ini (5,00 persen). Karena kalau kita lihat current account kita masih defisit, defisitnya masih besar 2,6 persen. Investasi yang datang lebih banyak portfolio daripada FDI (asing). Jadi, rentan suku bunga diturunkan," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rapat Dewan Gubernur Oktober 2019

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) pada angka 5,00 persen. Suku bunga Deposit Facility juga turun sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen dan Lending Facility menjadi 5,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (24/10).

Dia menjelaskan keputusan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi perekonomian global yang masih melambat.

"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi dan imbal hasil keuangan domestik yang tetap menarik," ujarnya.

Penurunan suku bunga ini juga bertujuan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan stabilitas perekonomian domestik.

"Kebijakan ini didukung pula oleh strategi operasi moneter yang terus diperlukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan memperkuat efektivitas transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya