Liputan6.com, Jakarta Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah menilai, kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang merombak susunan di tubuh kementerian masih belum memiliki kejelasan.
"Belum bisa ditebak, semuanya masih dalam proses. Pak Erick Thohir sendiri belum menyampaikan apa rencananya sehingga kita belum bisa menganalisis kesesuaian arah strategi dan langkah-langkah yang sudah diambil" ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).
Oleh karenanya, Piter belum berani berkomentar lebih banyak apakah upaya tersebut efektif atau tidak. "Jadi terlalu spekulatif untuk menilai dampaknya seperti apa," sambungnya.
Advertisement
Namun, ia meminta kepada Erick Thohir untuk bisa memulai transparansi kepada publik, mau dibawa ke mana Kementerian BUMN di bawah komandonya.
"Setidaknya dengan menyampaikan penilaian beliau atas kondisi BUMN saat ini mau dibawa kemana, strateginya bagaimana, dan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian kita bisa paham mengapa beliau membawa tokoh-tokoh seperti Ahok dan lain-lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, Erick Thohir banyak membuat gebrakan dengan mencopot seluruh deputi dan sekretaris menteri pada Kementerian BUMN.
Selain itu, ia juga memangkas jumlah Eselon I di tubuh kementerian, dari 7 deputi menjadi 3 saja.
Menyikapi hal tersebut, Piter menganggap kebijakan tersebut wajar. Dia coba membandingkannya dengan kasus pemecatan Mauricio Pocchetino sebagai pelatih Tottenham Hotspurs yang digantikan oleh Jose Mourinho, yang kemudian turut membawa orang kepercayaannya.
"Tapi yang jelas pemangkasan itu adalah wajar. Pocchetino dipecat jadi manajer Spurs, semua tim pelatihnya ikut diganti. Jose Mourinho sebagai manajer pengganti pasti membawa tim pelatihnya sendiri agar ada kekompakan tim," tukas Piter.
Pengusaha Sambut Positif Aksi Bersih-Bersih Erick Thohir
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyambut baik efisiensi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir belakangan ini.
Seperti diketahui, Erick Thohir juga telah memangkas empat jabatan deputi di kementeriannya dan rencananya akan melantik lima pejabat baru pasca aksi sapu bersih.
"Dengan ini, kinerja BUMN juga bisa lebih positif, lebih bisa menciptakan profit bagi negara dan menciptakan layanan yang lebih maksimal bagi masyarakat," ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).
Shinta juga bilang, proses pemangkasan akan mengkerek secara langsung profesionalitas serta kinerja di jajaran BUMN.
"Lagipula bila BUMN menjadi lebih efisien dan lebih profesional, pelaku usaha nasional juga akan lebih senang sebagai rekan kerja," ujarnya.
Advertisement