Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat bicara mengenai adanya temuan pelanggaran dari maskapai Garuda Indonesia yang diduga membawa sparepart motor gede (moge) Harley Davidson langka keluaran 1970-an, dari Prancis ke Indonesia.
Erick memastikan akan mencopot pelaku yang terbukti melakukan penyelundupan barang mewah tersebut. Saat ini, pihaknya juga sudah menyerahkan temuan ini kepada Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya.
"Ada tidak kasus-kasus seperti yang disampaikan kalau benar (terbukti) ya harus di copot," katanya saat ditemui di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/12).
Advertisement
Baca Juga
Sebelum lebih jauh penyelidikan, Erick mengimbau agar pelaku segera mengundurkan diri secara langsung. Menurutnya, cara ini dianggap lebih hormat ketimbang harus diumumkan secara terang-terangan.
"Lebih baik sebelum ketahuan lebih baik mengundurkan diri. Kalau bener, kita juga mesti ada praduga tak bersaalah. Kalau bener ya kita copot," kata Erick Thohir.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Soal Perombakan Direksi
Sementara itu, saat disinggung menganai perombakan terhadap direksi Garuda dirinya belum memiliki rencana. Terlebih dirinya ingin fokus melihat daripada kasus yang terjadi saat ini. "Direksi Garuda belun ada rencana di rombak, tapi kita liat proses dari proses ini," tandas dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi melakukan investigasi terhadap maskapai Garuda Indonesia yang diduga membawa sparepart motor gede (moge) Harley Davidson langka keluaran 1970-an, dari Prancis ke Indonesia. Investigasi akan dirampungkan dalam dua hari ke depan.
"Lagi melakukan investigasi mendalam, penjelasan lengkap oleh pimpinan. Investigasi sama pihak pihak terkait. (Selesai) 1 sampai 2 hari," ujar Heru saat ditemui di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Selasa (3/12).
Heru menambahkan, hasil penyelidikan terhadap temuan ilegal tersebut akan langsung disampaikan kepada publik. Agar hal yang sama tidak terjadi lagi ke depan. "Nanti kita akan preskon ya," jelasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Erick Thohir Diminta Hati-Hati dalam Merombak BUMN
Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto menilai Menteri BUMN Erick Thohir berhati-hati dalam melakukan perombakan di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelum melakukan perombakan, Erick harus memahami akar permasalahan secara komprehensif dan terintegrasi di perusahaan-perusahaan milik negara.
Darmadi menyatakan, diperlukan waktu tambahan bagi Erick untuk lebih memahami persoalan di tubuh kementerian yang dipimpinnya saat ini.
"Kita setuju perombakan, tapi harus dihitung baik-baik cost and benefitnya. Perombakan yang dibutuhkan adalah perombakan komprehensif dan terintegrasi. Perombokan yang memperkuat BUMN dan meningkatkan daya saing," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/11/2019).
Menurut dia, dalam perombakan BUMN diperlukan langkah konkret berupa perbaikan sistem.
"Tanpa perubahan UU BUMN, BUMN tidak akan bisa mempunyai daya saing tinggi dan bisa bersaing ditingkat global. Omong kosong memperbaiki BUMN tanpa merevisi UU BUMN," katanya.
Dia juga menilai jika mengandalkan PP dan lain-lain tidak akan efektif. Banyak pasal di UU BUMN yang sudah tidak update serta bisa menghambat perkembangan BUMN.
"Intinya kita desak kementerian BUMN bersama DPR segera selesaikan revisi UU BUMN," tegas dia.