Langkah PLN Cegah Warga Kesetrum Listrik saat Musim Hujan

LN juga telah melakukan inspeksi dan pemeliharaan terhadap kabel tegangan rendah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Des 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 19:00 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya telah mempersiapkan upaya antisipasi agar pasokan listrik tetap handal saat musim hujan. Serta menghindari hal yang tidak diinginkan akibat sengatan listrik.

General Manager PLN UID Jakarta Raya, M. Ikhsan Asaad, menyebutkan upaya preventif yang dilakukan PLN UID Jakarta Raya sebelum musim hujan, yaitu melakukan pemeliharaan terhadap 189 gardu distribusi yang memasok rumah pompa di tempat-tempat penting, meninggikan 62 gardu distribusi di daerah rawan banjir.

"Kami pun terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam langkah-langkah mitigasi pada musim hujan ini,"‎ kata Ikhsan, di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Dia melanjutkan, PLN juga telah melakukan inspeksi dan pemeliharaan terhadap kabel tegangan rendah untuk segera dilakukan perbaikan apabila terjadi anomali, terutama di lokasi yang sering digunakan untuk berteduh pada saat hujan.

PLN UID Jakarta Raya telah melengkapi rumah pompa yang telah dilengkapi dengan Automatic Change Over (ACO), sehingga apabila pasokan utama ke rumah pompa mengalami gangguan, maka pasokan listriknya akan otomatis berpindah ke pasokan cadangan sehingga rumah pompa akan tetap bisa beroperasi sebagaimana mestinya.

Perlengkapan yang untuk menghadapi bencana banjir pun sudah disiapkan, seperti perahu karet. PLN UID Jakarta Raya juga bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam membentuk Juru Pemantau Listrik (Jumantrik) di tingkat kelurahan.

Keberadaan Jumantrik diharap membantu masyarakat dalam mengetahui kelayakan instalasi listrik di rumah sehingga keamanan masyarakat juga semakin terjamin.‎

‎"Selain itu PLN juga menyiapkan tim Detasemen Layanan Khusus 123 (Denyansus 123), posko siaga, ruang Disaster Recover Center, serta koordinasi dengan instansi terkait," tandasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Tonton Video Ini


Pasokan Listrik Indonesia Bertambah 85 MW dari PLTP Muara Laboh

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Pasokan listrik Indonesia bertambah 85 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap 1. Pembangkit ini dioperasikan oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), perusahaan patungan PT Supreme Energy, ENGIE dan Sumitomo Corp.

Founder & Chairman PT Supreme Energy, Supramu Santosa, mengatakan PLTP Tahap 1 Muara Laboh yang berlokasidi Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, baru beroperasi komersial.

Selanjutnya, listrik akan dipasok ke jaringan listrik Sumatera milik PT PLN (Persero) yang dapat didistribusikan ke kurang lebih 340 ribu rumah tangga.

"COD PLTP Muara Laboh tahap 1 dan rencana pengembangan tahap 2 merupakan bukti komitmen yang sangat kuat dari Supreme Energy dan mitra internasional-nya terhadap pengembangan energi panas bumi di Indonesia untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai sasaran bauran energi tahun 2025," kata Supramu, di Jakarta, Senin (16/12/2019).

PT Supreme Energy memulai studi pendahuluan dalam proyek pengembangan listrik melalui PLTP Muara Laboh pada tahun 2008. Dilanjutkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) atau Power Purchase Agreement (PPA), pada 2012, kemudian kegiatan eksplorasi. Total investasi untuk pengembangan tahap 1 ini mencapai USD 580 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya