Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai sah-sah saja bila keran ekspor benih lobster dibuka. Selama itu merupakan dari hasil budidaya.
"Lobster sama seperti udang kita dorong (untuk ekspor) adalah yang budidaya," kata dia di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Mantan Menteri Perindustrian ini bahkan mengaku sudah berbincang dengan Menteri KKP, Edhy Prabowo untuk membahas mengenai aturan terkait dengan ekspor benih lobster.
Nantinya, dalam aturan tersebut dituliskan hanya untuk hasil budidaya saja yang boleh diekspor. "Kami sudah bicara dengan KKP sedang dikaji, kalau budidaya bisa didorong," tandas dia.
Seperti diketahui rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk membuka ekspor benih lobster, menuai pro dan kontra di berbagai kalangan.
Mengingat, Menteri Kelautan dan Perikanan terdahulu, Susi Pudjiastuti, melarang adanya ekspor tersebut untuk melindungi bibit lobster dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Menteri KKP Edhy Prabowo sebelumnya menegaskan tidak akan mundur dari kebijakan membuka kembali keran ekspor benih lobster.
"Anda bisa tertawa melihat saya, tapi saya tidak akan pernah mundur," kata Edhy menegaskan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Pantauan merdeka.com, Edhy terlihat serius mengatakan dirinya akan memperjuangkan kebijakan ekspor benih lobster. Dia bahkan tidak peduli dengan ragam ekspresi peserta pertemuan tersebut.
Baru setelah dia menjelaskan alasan pembukaan keran ekspor, para tamu undangan memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.
Edhy menjelaskan, ekspor benih dilakukan untuk memperjuangkan keberlanjutan nelayan dan keberlanjutan alam. Untuk itu, saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian terhadap 29 aturan yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Kami sedang mematangkan yang akhir-akhir ini jadi polemik, termasuk lobster,"Â ucap Edhy.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video di bawah ini:
Jokowi Komentari Perseteruan Susi Pudjiastuti dan Edhy Prabowo Soal Lobster
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab polemik ekspor benih lobster yang dikritik Susi Pudjiastuti. Menurut dia, kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Peabowo yang membuka keran ekspor bibit lobster harus dilhat dari sisi kemanfaatan dan lingkungannya.
"Yang paling penting menurut saya negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujar Jokowi di Gerbang Tol Samboja-Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).Â
BACA JUGA
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan ekspor bibit lobster harus ada keseimbangan. Jokowi mengatakan ekspor benih lobster jangan hanya dilihat dari sisi ekonominya saja, tapi juga aspek lingkungan yang harus dipelihara.
"Keseimbangan itu paling penting bukan hanya bilang jangan enggak. Keseimbangan itu yang harus di perlukan. Jangan juga awur-awuran, semua ditangkapin diekspor, juga enggak benar," jelas dia.
Jokowi juga menegaskan bahwa ekspor benih harus sesuai dengan aturan yang ada, tidak boleh ugal-ugalan. Hal ini untuk menghindari terjadinya penyelundupan benih lobster.
"Agar benih lobster tidak diselundupkan tidak di ekspor secara awur-awuran, tapi juga nelayan mendapatkan manfaat dari sana. Nilai tambah ada di negara kita," tutur dia.
Advertisement