Sri Mulyani Akui Ekspor Produk Indonesia Masih Perlu Dibenahi

Prioritas pemerintah saat ini untuk terus memajukan Indonesia melalui kegiatan yang produktif terutama di dalam 5 prioritas

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2019, 12:14 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 12:14 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menginginkan agar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berperan menjadi salah satu mata rantai ekspor Indonesia yang kompetitif di tingkat dunia. Hal itu disampaikannya dalam acara sumpah jabatan Direktur Eksekutif LPEI yang baru.

Diketahui, Daniel James Rompas menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI. Daniel menggantikan Sinthya Roesly yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam kesempatan yang sama, Rijani Tirtoso juga dilantik sebagai anggota Dewan Direktur LPEI.

“Saya mengharapkan LPEI akan menjadi salah satu mata rantai di dalam ekosistem ekspor Indonesia. Bagaimana kita mampu meningkatkan daya saing, bagaimana kita mampu mendorong inovasi produktivitas sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh perekonomian kita tidak saja bermanfaat bagi ekonomi Indonesia namun memiliki daya kompetisi untuk bisa kita ekspor di dunia,” kata Menteri Sri Mulyani dalam keterangannya, Selasa (31/12/2019).

Bendahara Negara ini menganggap tantangan produk ekspor Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi, terutama agar memberikan nilai tambah di tingkat global sehingga tidak hanya mengekspor raw material atau bahan mentah.

Dia berharap ke depan, sesuai dengan prioritas pemerintah saat ini untuk terus memajukan Indonesia melalui kegiatan yang produktif terutama di dalam 5 prioritas, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, transformasi ekonomi, simplifikasi regulasi dan reformasi birokrasi.

“Transformasi ekonomi yang diharapkan di dalam perekonomian Indonesia termasuk upaya melakukan hilirisasi dan ekspor yang diversifikasi. Di sini peranan LPEI menjadi relevan dan penting,” jelas dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com


Tugas sebagai Special Mission Vehicle

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menyampaikan bahwa LPEI di dalam menjalankan tugas sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan untuk tidak merasa bekerja sendiri.

Dilihat dari komposisi Dewan Komisionernya yang memiliki modal dan shareholder sangat penting yaitu Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan.

Dirinya juga berharap LPEI untuk terus melakukan reaching out kepada kementerian-kementerian lain yang memiliki potensi untuk kolaborasi ekspor Indonesia.

“Saya berharap sinergi, kolaborasi dan kemampuan untuk melakukan agregasi akan membuahkan kemampuan LPEI mendukung ekspor Indonesia dan terus menemukan potensi ekspor maupun eksportir Indonesia ke depan," pungkasnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya