Terminal BBM Balongan Salurkan Perdana B30

Program B30 sudah diresmikan penerapannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin, 23 Desember 2019 lalu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jan 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 18:45 WIB
Uji Coba Penggunaan Bahan Bakar B30
Sampel biodiesel B0, B20, B30, dan B100 dipamerkan saat uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Balongan melakukan penyaluran perdana Solar yang telah dicampur 30 persen biodiesel (B30). Distribusi perdana dikirimkan oleh mobil tangki berkapasitas 8 kiloliter (KL) ke SPBU 3445151 di Jalan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.

Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengatakan, Integrated Terminal Balongan memperoleh pasokan Solar dari Kilang Pertamina Balongan (Refinery Unit VI). Dimana kemudian pencampuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan solar dilakukan di New Gantry System (NGS) dengan metode Inline Blending.

Integrated Terminal Balongan kemudian mendistribusikan Biosolar yang telah memiliki kandungan B30 ini ke SPBU-SPBU di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

"Pasokan FAME dari kelapa sawit kami peroleh dari Darmex Biofuels, yang merupakan badan usaha dalam negeri. Pemanfaatan FAME ini dilakukan untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi impor minyak," kata Dewi, di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Dewi mengungkapkan, kandungan FAME tidak memiliki dampak negatif bagi mesin kendaraan konsumen. Perubahan konfigurasi bahan bakar telah disosialisasikan oleh Pemerintah dan badan usaha terkait ke produsen kendaraan, Agen Tunggal Pemegang Merk, serta berbagai asosiasi kendaraan.

"Pengguna kendaraan berbahan diesel dapat menggunakan bahan bakar B30 dengan nyaman. Dengan komponen B30, tarikan mesin tetap terjaga, BBM juga baik kualitasnya dan ramah lingkungan, serta turut berkontribusi dalam menjaga devisa negara," ujarnya.

Biosolar merupakan bahan bakar solar diesel yang telah mendapat campuran bahan bakar nabati FAME, hal ini sesuai dengan arahan pemerintah terkait Target Bauran Energi (Energy Mix).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diresmikan Jokowi

Jokowi Luncurkan Implementasi B30 di SPBU Pertamina
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) berbincang dengan petugas SPBU saat meresmikan Implementasi Program Biodiesel 30 persen (B30) di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019). Jokowi menargetkan implementasi program B40 pada tahun 2020 dan B50 pada tahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Program B30 sudah diresmikan penerapannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO 3112802 di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Desember 2019 lalu.

Pada peresmian tersebut, Pemerintah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30, dimana berarti kandungan 20 persen FAME pada bahan bakar berbasis solar naik menjadi 30 persen.

Sesuai Keputusan Menteri ESDM No 227 Tahun 2019, kebijakan B30 pada sektor transportasi berlaku pada produk solar subsidi yakni Biosolar, serta non subsidi Dexlite.

Selain memasok B30, Pertamina juga telah menyediakan pelumas berteknologi tinggi, Meditran SX BIO SAE 15W-40 yang dapat meningkatkan performa mesin diesel berbahan bakar B30. Meditran SX sebagai pelumas khusus kendaraan bermesin diesel dapat mendukung penggunaan komponen nabati B30 hingga B50.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya