Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para korban banjir sejumlah wilayah di Jakarta Barat sejak 3 Januari 2020.
Bantuan berupa barang dan makanan untuk kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan para korban, seperti selimut, popok bayi, biskuit, dan air mineral, beras, ikan kemasan, minyak goreng, kecap, hingga makanan siap saji.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu meringankan kesulitan yang tengah dirasakan para korban banjir di Jakarta Barat.
Advertisement
"Kami turut prihatin atas bencana ini dan kami pun akan berusaha maksimal untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban. Di bawah kordinasi PT PLN (Persero) selaku Kordinator Penanganan Banjir BUMN di Jakarta Barat, terus bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Posko Siaga Jakarta Barat guna mendapatkan informasi kebutuhan mendesak apa saja yang diperlukan warga, khususnya warga Jakarta Barat," kata Wijaya dalam keterangannya, Minggu (5/1/2020).
Baca Juga
Wijaya menuturkan, sebagaimana arahan Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia ditugaskan sebagai perusahaan negara yang turut serta dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta Barat bersama dengan PT PLN (Persero) selaku BUMN Kordinator, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Koordinasi dengan BNPB
Pembagian tugas tersebut sesuai dengan hasil kordinasi Kementerian BUMN dengan BNPB, dimana keduanya sepakat untuk membentuk tim lintas BUMN guna membantu korban banjir di beberapa titik di wilayah Jabodetabek.
Di bawah koordinasi BNPB, tim penanganan banjir BUMN akan memberikan bantuan logistik di setiap wilayah seperti makanan, obat-obatan, pakaian dan lainnya.
"Bantuan Pupuk Indonesia akan terus bertambah seiring dengan kondisi dan hasil berkordinasi dengan para pihak terkait. Selain itu, kami juga proaktif memastikan kondisi para karyawan yang menjadi korban banjir," tandas Wijaya.
Advertisement