Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) jadi biang kerok banjir di Km Km 24+000 (Cibitung) Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta.
"Kemarin saya ke lapangan, ternyata begitu ada pekerjaan KCIC, di sana ada Waskita dan ada Wika. Banyak yang tadinya saluran air terhambat dengan jalan kerja," jelas Budi saat penutupan posko monitoring Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Tadinya saluran air bagus kemudian ditutup untuk alat berat, itu dampaknya," dia menambahkan.
Beberapa waktu lalu, ia telah bertemu dengan pihak KCIC, Wijaya Karya (Wika), Waskita, dan Jasa Marga selaku pengelola Tol Jakarta-Cikampek guna mengadakan rapat koordinasi melihat apa faktor penyebab banjir.
"Masing-masing sudah mendapatkan penugasan. Kemarin ada MoU. Sampai tanggal 5 (Januari 2020) sudah selesai. Di situ membagi tugas masing-masing untuk bagi-bagi treatment," ujar Budi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tol Cipali
Selain di Tol Jakarta-Cikampek, ruas lainnya yang turut terkena genangan air yakni di Km 136 Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Menurut laporan Polres Indramayu, Budi mengatakan, penyebab banjir ialah penambangan galian di sekitar 10 km arah hulu.
"Kemudian sungai dengan hulu dan hilir ada penyempitan sehingga butuh normalisasi," ungkap dia.
Menindaki kasus tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung akan membuat drainase sepanjang 500 meter.
"Sedang dikerjakan di balai itu sekitar 500 meter di hulu dan di hilir seluar gorong-gorong. Ternyata kami cek 13 gorong-gorong yang melintas di Cipali ada audit potensinya terjadi seperti itu," tukas Budi.
Advertisement