Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus meningkatkan kemantapan ruas jalan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satunya program penataan dan peningkatan jaringan jalan. Anggaran sebesar Rp 250 miliar telah disiapkan pada 2020 untuk kegiatan seperti pekerjaan rekonstruksi jalan, pelebaran, penataan trotoar, pemeliharaan rutin, dan pembangunan drainase.
Advertisement
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan infrastruktur jalan dengan kondisi mantap akan mengakselerasi pengembangan destinasi wisata setempat dan memudahkan wisatawan mencapai lokasi wisata.
"Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat dikawasan wisata," kata Menteri Basuki saat berkeliling di kawasan Labuan Bajo, NTT, seperti dikutip Rabu (22/1/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terbagi Dalam 9 Paket
Program penanganan jalan di KSPN Labuan Bajo pada tahun ini meliputi 9 paket. Terdiri atas 5 paket pekerjaan penanganan ruas dalam kota sepanjang 16,8 kilometer yakni peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas (2,19 km), Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km) dengan total anggaran Rp 250 miliar.
Pelabuhan khusus logistik atau multipurpose Wae Klambu juga dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang berada di tengah Kota Labuan Bajo. Lokasi pelabuhan logistik yang akan dibangun hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari pusat kota Labuan Bajo.
Menurut Menteri Basuki, Kementerian PUPR tengah menyiapkan program peningkatan jalan dari Simpang Manjerite hingga dalam Kota Labuan Bajo sepanjang 9 km. Ketersediaan infrastruktur jalan tersebut sangat krusial untuk menunjang operasional peti kemas yang mendistribusikan logistik dari Pelabuhan Wae Klambu menuju pusat kota Labuan Bajo atau sebaliknya.
"Nanti kontainer tetap di pelabuhan, kemudian logistik didistribusikan dengan truk–truk ukuran sedang hingga kecil. Meskipun truk biasa tapi masih banyak tanjakan yang tinggi dan tikungan. Jadi itu yang akan kita perbaiki, untuk tikungan kita jadikan sodetan dan untuk yang tanjakan akan dipotong. Kemudian setelah padat akan di lebarkan dari 6 meter menuju standar 7 meter," tuturnya.
Advertisement