Direksi Baru Garuda Indonesia Diminta Selesaikan Beban Masa Lalu

Direksi Garuda Indonesia yang baru juga harus mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan tugasnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jan 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 15:20 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan tugas pada jajaran direksi baru Garuda Indonesia‎, dengan menitikberatkan perbaikan manajemen perusahaan.

Budi mengatakan, jajaran direksi Garuda Indonesia harus menyelesaikan beban masa lalu, yang menjadi persoalan manajemen. Hal ini untuk memperbaiki kinerja perusahaan ke depan.

"Persoalannya adalah manajerial, ada beban masa lalu yang harus diselesaikan itu nomor satu," kata Budi, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

‎Direksi Garuda Indonesia yang baru juga harus mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan tugasnya. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan bisnis untuk mendukung pariwisata.

"Kegiatan lainnya, Garuda adalah national flight carrier menjadi kebanggaan kita. Di satu sisi, kita mendukung Garuda, tapi Garuda juga harus beri ruang ke stakeholder lain untuk dapat menjadikan Garuda sebagai partner," tambahnya.

Menurut Budi, kegiatan operasional Garuda Indonesia ‎tidak menjadi prioritas, sebab saat ini maskapai penerbangan nasional tersebut sudah menyabet prestasi ketepatan waktu tertinggi.

‎"Kalau saya lihat masalah teknis Garuda tak ada masalah. Bahkan on time performance-nya nomor satu di dunia. Apalagi ada runway 3 yang mau diresmikan ini," tandasnya.

 

 

Pengusaha Harap Dirut Baru Garuda Bisa Bikin Harga Tiket Lebih Rasional

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani. (Tira/Liputan6.com)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani. (Tira/Liputan6.com)

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani, menilai pemilihan Direktur Utama Garuda Indonesia kali ini lebih profesional.

Untuk diketahui, perusahaan yang berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu, 22 Januari 2020. Agenda dalam RUPS tersebut adalah penunjukkan direksi baru.

Dari hasil RUPS, diputuskan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia yang baru. Selain itu diputuskan juga Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama.

"Paling penting adalah pemilihan ini jauh lebih profesional dibandingkan sebelumnya," kata Hariyadi kepada awak media, di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Meskipun ia tidak paham betul mengenai latarbelakang Dirut Garuda Indonesia yang baru ditunjuk. Namun, ia mempercayakan bahwa ke depannya, diharapkan komunikasi dengan pihaknya bisa terus terjalin.

"Dirut dan komisaris yang baru akan lebih baik, apalagi kalau kita lihat, tapi saya tidak tahu persis Pak Irfan ini background beliau di mana, tapi yang jelas komisarisnya cukup dekat dengan kita, ada pak Triawan Munaf , pak Chairil Tanjung," ungkapnya.

Hariyadi juga berharap dengan jajaran direksi Garuda Indonesia yang baru, akan memberikan dampak yang baik untuk masyarakat, seperti harga tiket yang lebih rasional, dan mendukung destinasi pariwisata.

"Kita berharap ini impact-nya terhadap harga tiket juga lebih rasional, dan juga support-nya kepada pariwisata juga lebih baik," ujarnya.

Selanjutnya, ia juga menilai komisaris Triawan Munaf, dengan latarbelakang sebagai marketing dan advertising, bisa membawa perkembangan yang baik untuk Garuda Indonesia.

"Triawan itu kan lebih banyak background nya itu di advertising, dan marketing, lebih kepemasaran, saya pikirkan membawa dampak yang cukup bagus," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya