Begini Upaya Antisipasi Operator Bandara Cegah Virus Corona Masuk

Upaya pencegahan datangnya virus corona telah diinisiasi oleh tiga pihak di bandara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jan 2020, 13:46 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 13:46 WIB
Mudik Natal dan Tahun Baru, Bandara Soetta Siapkan 478 Pesawat Ekstra
Calon penumpang menunggu penerbangan di Terminal 3 Bandara-Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperketat pengawasan bandara-bandara di Indonesia guna mencegah masuknya virus corona dari China.

"Antisipasi Indonesia terhadap masuknya virus corona di bandara-bandara kita sudah sangat ketat, sudah sangat baik," ujar Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/1/2020).

Awaluddin memaparkan, upaya pencegahan datangnya virus corona telah diinisiasi oleh tiga pihak. Antara lain dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), operator bandara, dan rekomendasi pihak regulator.

"Yang SOP standar itu dilakukan di teman-teman Kantor Kesehatan pelabuhan. Jadi KKP itu sudah sangat proaktif. Di semua operasi kebandarudaraan proses-proses ini sudah berjalan sangat baik menurut saya, dan langsung di-handle oleh teman-teman kantor kesehatan pelabuhan," jelasnya.

"Yang kedua, kita ngikutin arahan dari regulator, karena regulator juga tidak diam. Regulator juga memantau sangat ketat, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan perizinan atau izin rute dan penerbangan dari luar," tambahnya.

Sementara operator bandara dikatakannya bakal terus berhubungan dan mengikuti arahan regulator untuk mengantisipasi datangnya virus corona dari China.

"Bu Dirjen (Perhubungan Udara, Polana B Pramesti) tuh selalu update ke kita. Jadi tiap ada perkembangan kayak bandara Wuhan kan ditutup tuh kemarin, jadi banyak penumpang tertahan karena penerbangan juga ditutup," sambungnya.

Dia pun memastikan, bandara-bandara besar yang jadi tempat berlabuh penumpang pesawat dari luar negeri seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara internasional Ngurah Rai di Denpasar, Bali masih aman dari virus corona.

"Kalau khusus hari ini di bandara besar kami seperti di Soekarno-Hatta itu belum ada. Jadi mudah-mudahan tidak terjadi dan bisa terkendali," tukas Awaluddin.

 

 

 

Semua Penumpang di Bandara Soetta Tak Terjangkit Virus Corona

Pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II, memastikan bila, virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Cina, belum masuk ke Indonesia.

Seperti diketahui, sejak awal tahun 2020, PT Angkasa Pura II bersama KKP Bandara Soekarno-Hatta, sudah meningkatkan pengamaman terhadap penyebaran Virus Corona. Terlebih penumpang yang datang dari Cina, dimana virus mematikan tersebut berasal.

"Sampai saat ini, untuk sementara, semua penumpang yang diperiksa negatif semua," tutur Senior Manager Of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II KCU Bandara Soekarno-Hata, Febri Toga Simatupang, Jumat (24/1/2020).

Menurutnya, sampai dinyatakan aman, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akan terus memantau kedatangan penumpang dari luar negeri. Pemantauan virus menggunakan empat kamera yang disebut Thermal Scanner Camera yang dapat memantau langsung suhu penumpang.

Sebab, bila suhu penumpang tinggi maka bisa jadi sebuah tanda-tanda penumpang itu terdampak Virus Corona.

"Sekarang ada Thermal Scanner sudah tersedia di kedatangan internasional Terminal 3. Kami sangat support teman-teman KKP dalam pencegahan ini," ujar Febri.

Bukan hanya antisipasi bagi penumpang, seluruh petugas di Bandara Soekarno-Hatta pun tak luput dari langkah pencegahan. Seperti harus menggunakan masker, sarung tangan, dan wajib mencuci tangan menggunakan sabun setiap beberapa menit yang sudah ditetapkan.

"Dalam antisipasi di petugas-petugas front line seperti di imigrasi, bea cukai, dan karantina wajib untuk pakai masker,atau sarung tangan, karena KKP sudah imbau," kata Febri.

Seperti diketahui, antisipasi l dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya