Tak Pentingkan Gelar Sarjana, Miliarder Elon Musk Buka Tawaran Kerja Lewat Twitter

Elon Musk merekrut orang untuk tim kecerdasan buatan Tesla melalui twitter tanpa melihat gelar sarjana

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 21:00 WIB
Elon Musk Merekrut Pegawai untuk Tesla "Saya tidak peduli walaupun kalian lulusan sekolah menegah"
Cuitan Elon Musk di Twitter merekrut orang untuk tim kecerdasan buatan Tesla melalui twitter tanpa melihat gelar sarjana

Liputan6.com, Jakarta Miliarder Elon Musk melakukan hal tak biasa untuk merekrut pegawai. Melalui cuitan di Twitter, Musk menawarkant masuk menjadi bagian tim di Tesla, bagi siapapun yang berminat.

Bahkan, dia menegaskan jika lowongan kerja ini tidak mementingkan gelar sarjana. "Bergabunglah dengan AI di Tesla!" cuitan Musk di twitter pada 2 Januari 2020 lalu, seperti mengutip laman CNBC, Selasa (4/2/2020).

"PhD pasti tidak diperlukan. Tidak peduli jika Anda bahkan lulus SMA," tegas Musk lagi.

Musk mengaku mencari mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang kecerdasan buatan. Meski latar belakang pendidikan tidak relevan, semua peserta harus mengikuti hardcore coding test.

Musk kerap menyampaikan pemikirannya tentang tak mementingkan gelar sarjana.

"Jika seseorang lulus dari universitas yang hebat, mungkin mereka akan mampu melakukan hal-hal besar, tetapi belum tentu demikian. Jika Anda melihat orang-orang seperti Bill Gates, Larry Ellison, dan Steve Jobs, orang-orang ini tidak lulus dari perguruan tinggi, tetapi jika Anda memiliki kesempatan untuk mempekerjakan mereka, tentu saja itu akan menjadi ide yang baik," menurut dia.

Idealnya,  pegawai yang lolos rekrutmen ini akan ditempatkan di California atau Austin, Texas. Namun bisa jadi mereka bekerja di Tesla  Gigafactory.

Gigafactories adalah lokasi pembuatan Tesla. Ini antara lain terletak di di Sparks, Nevada; Buffalo, New York; dan Shanghai, Cina. Pada bulan November, Musk mengumumkan pabrik keempat akan dibangun di Berlin, Jerman.

Reporter: Tiara Sekarini

 

Tonton Video Ini

Cerita Putra Miliarder Rusia Hidup Sederhana, Tinggal di Apartemen Sewa USD 500

banner infografis
Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Mungkin tidak banyak yang mengenal pemuda ini. Gaya hidupnya yang sederhana, banyak orang yang mungkin mengira jika dia hanya pemuda biasa. Padahal, Alexander Fridman merupakan anak dari miliader atau orang terkaya ke-11 Rusia.

Dia menyewa dua kamar kecil di pinggiran Moskow. Dengan biaya sewa hanya USD 500 tiap bulan (Rp 6,9 juta). Sehari-hari, dia menggunakan kereta bawah tanah saat pergi bekerja.

"Aku makan, hidup, tidur, berpakaian dalam segala sesuatu yang saya peroleh sendiri," kata Fridman, 19 tahun, seperti mengutip laman Business Insider, Senin (3/2/2020).

Padahal, ayah Alexander, yakni Mikhail Fridman merupakan salah satu miliarder di Rusia. Dengan nilai kekayaan mencapai USD 13,7 miliar (Rp 189 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.

Fridman Junior kembali ke Moskow, pada tahun lalu setelah lulus dari sekolah tinggi di London. Sejatinya, dia berencana masuk ke Sekolah Bisnis di New York.

Namun dia kemudian memilih fokus menjadi wirausahawan daripada melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar bisnis.

"Saya punya teman yang lulus dari Yale dan berusia 23 tahun sekarang dan yang menghasilkan USD 80.000 hingga USD 100.000 bekerja 16 jam sehari," kata Fridman.

Menurut dia, seseorang seharusnya bisa mendapatkan lebih banyak uang, dan dengan cara yang lebih pintar. Sejak lima bulan lalu, dia pun mulai mengembangkan bisnis SF Development, distributor dengan lima karyawan. Dari bisnis ini, dia mampu meraup pendapatan USD 405.000 (Rp 5,6 miliar).

Bisnis lain miliknya adalah mendistribusikan produk hookah ke restoran di Moskow. Dan juga menggeluti BloggerPass, sebuah platform pemasaran online yang mulai debut pada bulan depan. 

Usaha ini dia rintis sendiri tanpa campur tangan dari ayahnya. Alexander sebenarnya bisa dengan mudah memanfaatkan relasi sang ayah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya