Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dampak moratorium komoditas impor China tidak bisa dirasakan secara langsung. Meski demikian, Airlangga memastikan bukan berarti dampaknya tidak dapat dirasakan.
"Dampak tidak langsung, dampak itu pasti ada," tutur Airlangga usai bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Airlangga mengatakan, China dari segi produksi juga mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan adanya pepanjangan hari libur pegawai dikarenakan dampak Novel Coronavirus.
Namun demikian, Airlangga berharap kondisi dialami China saat ini bisa lebih cepat ditangani seperti kasus SARS sebelumnya. "Kita harap recovery lebih cepat dari SARS yang lalu," lanjut Airlangga.
Â
Wapres Setuju
Sebelumnya, Wapres Ma'ruf angkat bicara terkait moratorium komoditas impor dari Negeri Tirai Bambu.Wapres menyatakan setuju terkait adanya adanya rencana tersebut khususnya komoditas hewani.
"Saya kira hampir semua negara ambil kebijakan ini karena tidak ingin ada dampak buruk (terkait Novel Coronavirus)," kata Wapres Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, lewat siaran pers diterima, Rabu 5 Februari 2020.
Wapres menyatakan ini bukan langkah memperburuk kerjasama antara kedua negara. Dia berkeyakinan bahwa China juga tidak ingin jika virus mematikan yang mewabah dari Wuhan terus berdampak ke seluruh dunia hasil kontamintasi dari komoditasnya.
"Saya kira Tiongkok juga tidak ingin kalau virus menyebar, bahkan kalau orang sudah terdampak keluar (negara China) saja tidak boleh," jelas mantan rais aam PBNU ini.
Wapres Ma'ruf menambahkan, impor dari China yang akan dihentikan sementara adalah komoditas hewani. Selain itu, dia memastikan impor masih akan dilanjutkan selama kondisinya tidak membahayakan.
"Hewani itu dilarang ya, untuk sementara. Kita jaga supaya tak terdampak ke kita. Kalau yang tidak berdampak ya masih (diijinkan impor)," tandas dia.
Advertisement