Liputan6.com, Jakarta Badan amal milik orang terkaya Hong Kong mendonasikan HK$ 100 juta (USD 13 juta ) atau setara dengan Rp 178 miliar untuk membantu Wuhan, wilayah yang menjadi lokasi awal Virus Corona.
Melansir laman Bloomberg, Selasa (11/2/2020), uang dari Li Ka Shing Foundation akan didistribusikan melalui Palang Merah China. Ini diketahui dari artikel website kantor penghubung Beijing yang mewakili pemerintahan Hong Kong.
Advertisement
Baca Juga
Konglomerat CK Group, yang memiliki bisnis real estate, telekomunikasi, dan pelabuhan memberikan bantuan kepada badan amal, rumah sakit, dan pemerintah daerah di China selama wabah yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang dan menewaskan lebih dari 900 orang.
Sebelumnya, beberapa pemimpin politik telah menyumbangkan 1 miliar yuan (USD 143 juta) atau Rp 2 triliun sebagai bantuan menghadapi wabah Virus Corona. Bantuan lain berupa kacamata, pakaian pelindung dan sarung tangan.
Li Ka – shing (91) mempunyai kekayaan sebesar USD 28,3 miliar (Rp 387,3 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index. Li Ka Shing Foundation juga mencari ke seluruh dunia pekerja medis untuk Hong Kong dan Wuhan.
Kantor Penghubung juga melaporkan Shimao Property Holdings Ltd. Mendonasikan sebesar HK$ 30 juta (Rp 53 miliar).
Keluarga Lee, yang mengendalikan Henderson Land Development Co, dan mendirikan yayasan anti-epidemi menyumbang dana awal 10 juta yuan (USD 1,4 juta) atau Rp 19 miliar.
Kemudian Adrian Cheng yang merupakan keturunan dari kelompok keluarga New World Development Co, dan Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd., menyumbangkan 10 juta yuan (Rp 19 miliar) ke rumah sakit di kota Guangzhou Selatan.
Reporter : Tiara Sekarini
Ini Alasan Donald Trump Sebut Virus Corona Wuhan Akan Lenyap 2 Bulan Lagi
Kabar bahwa Virus Corona dapat lenyap akibat cuaca panas turut digemakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia yakin virus itu akan lenyap secara ajaib begitu musim dingin berlalu.
Klaim itu diberikan Presiden Trump saat berbicara di depan para gubernur AS pada Senin kemarin waktu setempat. Tak ada referensi ilmiah yang Trump berikan ketika mengklaim Virus Corona akan lenyap.
Baca Juga
"Banyak orang berpikir (Virus Corona) akan lenyap di bulan April akibat panas, ketika panas muncul," ujar Trump seperti dilansir Newsweek, Selasa (11/2/2020).
Klaim itu ternyata Presiden Trump dengar dari Presiden China Xi Jinping. Menurut Donald Trump, pemimpin China percaya diri bahwa Virus Corona akan lenyap pada April atau Mei.
"Biasanya mereka akan lenyap di bulan April," Trump melanjutkan dan berkata AS masih bertahan melawan Corona.
Klaim itu Trump ulangi saat berkampanye di New Hampshire. Trump berkata "secara teori" virus akan lenyap begitu cuaca menghangat di bulan April saat memasuki musim semi.
"Saya pikir semuanya akan berakhir baik-baik saja," ujarnya.
Jumlah pasien Virus Corona di AS berjumlah 13 AS. Secara total, pasien virus itu sudah menembus 43 ribu orang di seluruh dunia.
Advertisement