Pendiri Zillow Kembali Jadi Miliarder Usai Setahun Duduki Kursi CEO

Miliarder Pendiri Zillow Kembali Jadi CEO setelah melepas jabatannya pada 2010.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 20:00 WIB
Rich Barton. Twitter@Rich_Barton
Rich Barton. Twitter@Rich_Barton

Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga saham bisa menjadi salah satu berkah bagi seseorang kembali menjadi miliarder. Terbukti pada Pendiri Zillow, Rich Barton, yang berhasil menduduki kursi miliarder setahun sejak kembali jadi CEO di perusahaannya.

Gelar miliarder disandang Barton setelah sahamnya menguat hingga 17 persen beberapa waktu lalu.  Saham Zillow ditutup di atas USD 64 atau Rp 880.640 untuk pertama kalinya sejak Juni 2018.

Barton menguasai 15,8 juta saham, termasuk lebih dari 700.000 yang dibelinya pada November 2018 ketika saham berada pada titik rendah.

Zillow Group atau Zillow, adalah perusahaan pangkalan data properti online yang bermarkas di Seattle, Washington. Didirikan tahun 2006 oleh Rich Barton dan Lloyd Frink, mantan pejabat eksekutif Microsoft dan pendiri Expedia.

Barton memulai Zillow dengan empat rekannya dari perusahaan terakhirnya, Expedia, dan memiliki saham individu terbesar. Frustrasi dengan pengalaman saat membeli rumah, ia percaya teknologi akan merevolusi prosesnya.

Dengan perkiraan nilai rumah dan daftar yang mudah diakses, situs ini menjadi hit segera setelah diluncurkan pada 2006. Namun Barton ingin melangkah lebih jauh dari itu.

Pada 2010, Rich Barton menyerahkan gelar CEO ke Spencer Rascoff, salah satu dari empat pendiri. Meski dia tetap terlibat sebagai ketua eksekutif, lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga dan pada proyek-proyek lain seperti situs ulasan pekerjaan Glassdoor.

Zillow menghasilkan uang dengan menjual iklan ke agen real estate. Alhasil, situsnya memiliki rata-rata 157 juta pengunjung bulanan pada 2018. Ini termasuk Trulia, StreetEasy dan Hotpads.

Kemudian, pada April 2018, Zillow beralih ke arah transaksi yang sudah lama jadi idaman Barton. Dengan memasuki pasar pembelian rumah— yang disebut ibuying” —dengan layanan Zillow Offers.

Jabat CEO

[Bintang] Rumah Pharrel Williams
Rumah Pharrel Williams. (foto: zillow.com)

 

Usai melepas jabatannya, kemudian pada bulan Februari 2019, perusahaan mengumumkan Barton akan kembali sebagai CEO untuk memimpin transisi.

Terlepas dari popularitas Barton, kembalinya pria ini ke kursi pimpinan tidak sepenuhnya menenangkan investor. Kekhawatiran muncul terutama berkaitan dengan kondisi perusahaan.

Dengan pendapatan yang dirilis, Zillow menunjukkan momentum yang cukup di kedua bisnis sehingga menggiring saham lebih tinggi.

Tahun lalu, Zillow membeli 6.511 rumah dan menjual 4.313 di antaranya. Perusahaan menghasilkan USD 1,4 miliar atau senilai Rp 19,2 triliun dari pendapatan penjualan rumah.

Pada kuartal keempat, ketika hampir setengah dari penjualan terjadi, harga rata-rata per rumah adalah USD 317.155 atau Rp 4,3 miliar.

Pendapatan rumah untuk kuartal ini adalah USD 603,2 juta atau Rp 4,3 triliun, dengan kerugian sebelum pajak USD 12,186 juta atau setara Rp 176,3 miliar.

Sementara itu, bisnis media menghasilkan pendapatan USD 1,3 miliar atau Rp 17,8 triliun untuk tahun ini, meningkat 6 persen.

Zillow meramalkan bahwa dalam waktu kurang dari lima tahun akan membeli 5.000 rumah per bulan. Angka ini 1 persen dari seluruh penjualan rumah di AS

 

Reporter : Danar Jatikusumo

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya