5 Rekomendasi HIPMI Jaya untuk Pemangku Kepentingan Sektor Energi

Salah satu rekomendasi yaitu penetapan regulasi yang baik dan percepatan proses perizinan, sehingga pengembangan dan implementasi energi.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Mar 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 20:30 WIB
Pengusaha dan Tokoh Senior Hadiri HUT HIPMI Jaya ke-45
Ketua Umum HIPMI Jaya, Afifuddin Suhaeli Kalla memberikan sambutan pada perayaan HUT HIMPI Jaya ke - 45 di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Perayaan yang dihadiri pengusaha dan tokoh senior HIPMI mengusung tema Rumah Kita Jaya. (Liputan6.com/HO/Dodi)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta atau HIPMI Jaya dalam forum Jakarta Energy 2020 dengan tema The Future of Energy, disampaikan lima rekomendasi HIPMI Jaya untuk pemangku kepentingan di sektor energi nasional.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum HIPMI Jaya, Afifuddin Suhaeli Kalla, di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Pertama, penetapan regulasi yang baik dan percepatan proses perizinan, sehingga pengembangan dan implementasi energi, baik energi terbarukan maupun migas dapat berjalan dengan baik. Karena energi sangat diperlukan baik untuk hajat hidup orang banyak maupun untuk pengembangan ekonomi mencapai Indonesia Maju.

“Kedua, Penggunaan platform business-to-business (B2B) online yang fokus pada sektor energi, dan sesuai dengan regulasi untuk membantu pertumbuhan sektor energi Indonesia,  dengan mensupport efisiensi operasi, pengadaan, kenaikan penjualan serta cash flow perusahaan,” kata Afif.

Lanjutnya, ketiga, memberikan road map rencana pengembangan industri energi di Indonesia yang transparan kepada semua pihak, baik instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, investor, kontraktor, dan sebagainya.

Guna memberikan arahan yang jelas agar seluruh lapisan dapat bergerak sesuai arah yang direncanakan oleh pemerintah pusat.

“Keempat, meningkatkan rasio elektrifikasi dengan penggunaan energi baru dan terbarukan, guna turut mendukung konsep pembangunan berkelanjutan, dan yang Kelima yaitu meningkatkan kemitraan strategis dengan pengusaha muda, mendorong dan mendukung lahirnya inovasi teknologi di sektor energi,” pungkasnya.

Selain itu, dengan terselenggaranya forum ini HIPMI Jaya membuktikan bahwa pengusaha muda memiliki peran penting, dan kemampuan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan.

Melalui kolaborasi dan kehadiran pemerintah, korporasi, komunitas, serta institusi pendidikan pada acara ini Afif berharap, HIPMI Jaya dapat menjadi pendorong kuat kolaborasi berkelanjutan yang dapat dilakukan ke depannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cerita Wamen BUMN Soal Transisi Energi yang Ubah Peradaban Dunia

Dorong Inovasi Berkelanjutan INALUM Gelar Technology Improvement Seminar (TIS) ke-19
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama INALUM menyampaikan arahan pada pembukaan TIS (Technology Improvement Seminar) ke-19 di Tanjung Gading (11/12).

Wakil menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin, mengatakan perubahan transisi sistem energi menjadi listrik yang diterapkan untuk kendaraan bermotor maupun mobil, dibutuhkan pertimbangan yang serius. Karena akan berdampak negatif dan positif nantinya.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya diacara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta atau HIPMI Jaya, yakni forum Jakarta Energy 2020 dengan tema The Future of Energy, di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Budi pun mencontohkan perkembangan transisi sistem energi yang terjadi pada tahun 1900-an, terjadi perubahan secara masif di indusri transportasi, dan sektor manufaktur dikarenakan pemanfaatan energi, dari yang tadinya menggunakan tenaga manusia, berubah menggunakan tenaga mesin dan listrik.

“Itulah perubahan energi besar yang terjadi di tahun 1900-an, selain berubah dari energi primer menjadi gerak dengan penemuan motor bakar, tapi juga perubahan menjadi energi listrik, itu merubah peradaban dunia,” kata Budi.

Namun, dengan adanya transisi sistem energi itu sendiri pada tahun 1900-an banyak perusahaan yang bangkrut, dan muncul perusahaan baru, begitupun yang tadinya negara maju menjadi terbelakang dan sebaliknya, negara terbelakang tiba-tiba menjadi negara maju, akibat penggunaan energi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya