Bisnis Agen Perjalanan Wisata Belum Terdampak Virus Corona

Konsumen Panaroma Group telah melakukan transaksi untuk berwisata, sebelum Corona virus mewabah.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2020, 14:45 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 14:45 WIB
Sempat Tutup Karena Corona, Wisata Danau Barat di China Dibuka Kembali
Orang-orang mengunjungi kawasan Danau Barat yang indah di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur (19/2/2020). Taman-taman dan objek wisata yang tergabung dalam kawasan Danau Barat telah dibuka kembali secara teratur pada Rabu (19/2). (Xinhua/Zheng Mengyu)

Liputan6.com, Jakarta - Vice President Brand and Communications Panorama Group Ahmad Bangun Sadewa mengatakan bahwa kinerja perusahaannya masih tergolong baik. Dan belum terdampak oleh wabah Virus Corona atau Covid-19.

"Hingga Februari belum ada penurunan," Tegas dia di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (3/2).

Hal ini disebabkan oleh konsumen Panaroma Group telah melakukan transaksi untuk berwisata, sebelum Corona virus mewabah.

"Sebelum imlek kan, mereka udah bertransaksi," lanjut Sadewa.

Bahkan dari data yang di himpun panaroma group, terdapat kenaikan lima belas persen. Wisatawan yang menggunakan jasa perjalanan wisatanya.

Namun, dirinya kemudian menyebut jika terdapat satu anak perusahaan nya yang dinamai Panorama Destination. Justru ikut terdampak oleh Corona virus, hal ini disebabkan oleh penundaan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

"Paling banyak dari Malaysia, Singapore. Itu menunda sementara," ungkap nya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Antisipasi Kerugian

Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018
Petugas stan agen perjalanan melayani calon konsumennya pada pameran Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 di Jakarta Convention Centre, Jumat (5/10). GATF memberikan potongan harga tiket perjalanan hingga 80%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mencegah kerugian lebih besar. Perusahaannya mengklaim telah membangun Corona Crisis Center, yang berisi kumpulan informasi dari berbagai hasil riset dunia yang di klaim akurat.

"Seperti, kita dapat video, bahwa adanya larangan dari otoritas Italia untuk kunjungan ke Milan," imbuh dia.

Sebagai informasi, corona crisis centre sendiri hanya digunakan untuk kepentingan panaroma group dan tidak bersifat terbuka.

Selain itu Sadewa mendorong pemerintah, khususnya tim kementerian pariwisata. Untuk memberikan stimulus yang dapat mendorong wisatawan asing untuk berwisata di Indonesia.

Akan tetapi, dia belum bersedia mengkonfirmasi lebih lanjut. Terkait kebijakan yang perusahaannya harapkan dari pihak tim kementerian pariwisata RI. 

Reporter: Sulaeman 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya