Stimulus Fiskal Bakal Sia-Sia, Pemerintah Seharusnya Terapkan Lockdown

Aaat ini yang paling utama dibutuhkan bukan stimulus, melainkan membangun pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Mar 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 15:30 WIB
Istana Beberkan Perkembangan Baru Kasus Corona
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Achmad Yurianto mengungkapkan pengembangan terus dilakukan dalam pemeriksaan ke-25 orang tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam, menilai paket stimulus II yang baru dikeluarkan pemerintah tidak efektif untuk menanggulangi dampak dari penurunan ekonomi akibat Virus Corona. Pemerintah seharusnya secara jangka pendek mengambil kebijakan lockdown sehingga bisa meminimalisir penyebaran virus Corona.

Piter mengatakan, perkembangan virus Corona semakin mengkhawatirkan dan dampak negatifnya akan terus membesar. Sejauh ini belum ada kepastian sampai kapan serangan virus ini bisa berakhir. Paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah tak akan memberikan dampak signifikan.

Ia pun menyarankan agar pemerintah segera melakukan lockdown, meskipun aktivitas perekonomian akan berhenti.

How low can you go, stimulus ekonomi tidak akan mampu menahan perlambatan ekonomi ketika Corona sudah merebak, dan pemerintah harus melakukan lockdown, stimulus itu akan sia-sia,” kata Piter kepada Liputan6.com, Minggu (15/3/2020).

Selain itu, ia menimbang dan mengkhawatirkan stimulus fiskal yang diberikan pemerintah tidak tepat waktu, menurutnya saat ini yang paling utama dibutuhkan bukan stimulus, melainkan membangun pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

“Saat ini yang Kita butuhkan utamanya bukan stimulus untuk membangkitkan ekonomi, karena tidak akan efektif selama virus Corona masih menghantui, akan lebih baik bila sekarang ini semua resources ditujukan untuk mengatasi penyebaran corona. Dana stimulus lebih diarahkan, misalnya untuk membangun fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Sehingga bisa melacak, menggawasi, dan mengisolasi hingga menyembuhkan yang terinfeksi, demi mengurangi sekecil-kecilnya peluang penyebaran virus. Lanjutnya, perlambatan ekonomi adalah suatu yang tidak bisa lagi dielakkan.

“Yang harus dilakukan adalah seperti China, Italia, dan negara lain, yang fokus kepada keselamatan bangsa dari ancaman virus Corona,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Semua Sektor Terganggu

Achmad Yurianto Sampaikan Pernyataan Resmi Pemerintah Terkait Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Keterangan terkait isu virus corona serta mengantisipasi informasi hoaks tentang virus tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meskipun, sekarang ini semua sektor akan potensial terganggu jika dilakukan lockdown, seperti beberapa sekolah, universitas, badan usaha, dan lainnya, akan berhenti karena tidak tahan tekanan, dan mengubah pendekatan dari offline menjadi online.

“Menurut Saya pemerintah sebaiknya fokus mengatasi penyebaran wabah dengan lockdown serta meningkatkan fasilitas kesehatan bagi Masyarakat, artinya stimulus harus diprioritas utk membiayai kesehatan Masyarakat, bukan utk menahan perlambatan ekonomi, karena perlambatan ekonomi itu adalah keniscayaan,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya