Negatif Corona, Sri Mulyani Tetap Isolasi Mandiri

Sri Mulyani mengatakan, meski terbilang negatif bukan berarti dirinya tetap bisa melakukan aktivitas di tempat keramaian seperti biasanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 19:35 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 19:35 WIB
Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani saat Work From Home atau Kerja dari Rumah. (dok. Instagram @smindrawati/https://www.instagram.com/p/B90ymKQp0sH/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memastikan hasil tes kesehatan dijalankan dirinya negatif dari virus corona. Meski begitu, dirinya tetap menjalani isolasi mandiri dengan bekerja di rumah.

"Saya negatif, tapi saya self quarantine, dan saya mau kasih contoh work from home," kata Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Sri Mulyani mengatakan, meski terbilang negatif bukan berarti dirinya tetap bisa melakukan aktivitas di tempat keramaian seperti biasanya. Menurutnya, dengan bekerja di rumah pun bisa melaksanakan tugas dengan baik.

"Kita melaksanakan tugas dengan baik, meskipun tidak secara fisik bertemu," ujarnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani tetap melakukan aktivitas bekerja seperti biasanya meskipun kondisi ini harus dijalani di rumah kediamannya. Presiden Jokowi Widodo sebelumnya memang menginstruksikan agar seluruh PNS di lingkungan kementerian dapat bekerja di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.

Bagi Bendahara Negara ini, sistem kerja Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah bukan berarti tidak berbuat dan melakukan apa-apa. Namun tetap memikirkan bagaimana kondisi negara termasuk melihat perkembangan ekonomi Indonesia saat ini.

Lewat akun instagramnya @smindrawati, perempuan kerap disapa Ani ini membagikan serangkaian aktivitasnya saat bekerja di rumah. Tak berbeda dengan biasanya, dia tetap mengikuti sidang kabinet melalui video conference.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga tetap menggelar rapat pimpinan Kementerian Keuangan mengenai kondisi ekonomi terkini dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020.

Bahkan, koordinasi dan komunikasi antar menteri, Dewan Perwakilan Rakyat, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan juga dilakukan melalui sambungan telepon.

Dirinya juga memonitoring dan terus melakuan evaluasi mengenai laporan pelaksanaan kebijakan bekerja di rumah di lingkungan kementeriannya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Negatif Virus Corona

Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR 2014-2019 Basuki Hadimuljono tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Basuki Hadimuljono akan kembali menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam kabinet Jokowi jilid II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) basuki Hadimuljono dinyatakan negatif virus Corona. Hal tersebut diungkap setelah hasil tes covid-19 pertama di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) keluar pada Selasa sore kemarin.

Dikutip dari akun instagram resmi Kementerian PUPR, Rabu (18/3/2020), Menteri Basuki dalam keadaan sehat wal afiat sebagaimana hasil test COVID-19 pertama di RSPAD yang diketahui sore ini (Selasa, 17 Maret 2020) dan dinyatakan negatif virus Corona.

Pada Selasa kemarin, Menteri Basuki tetap melakukan kegiatan seperti yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu bekerja dari rumah.

Dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB, Menteri Basuki mengikuti dua Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'ruf Amin dengan video conference.

Pertama tentang Pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika, termasuk persiapan penyelenggaraan MotoGP di Mandalika tahun 2021. Kedua tentang Evaluasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana di NTB.

Agenda lanjutan adalah memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) bersama Pejabat Tinggi Madya Kementerian PUPR dari kediaman yang dilakukan juga dengan video conference.

Rapim dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB membahas utamanya tentang pola operasi kerja staf PUPR dalam situasi krisis Pandemi COVID-19, serta percepatan pelelangan dan pelaksanaan kegiatan TA 2020 yang difokuskan untuk mengatasi dampak sosial-ekonomi Pandemi COVID-19, seperti kegiatan Padat Karya Tunai (cash for work).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya