BKPM Siapkan 3 Skenario Tekan Dampak Corona ke Investasi

BKPM tengah menyiapkan 3 skenario investasi tahun 2020 sebagai bentuk mitigasi dampak pandemi Corona di Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Mar 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 13:30 WIB
20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta
Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya tengah menyiapkan tiga skenario investasi tahun 2020 sebagai bentuk mitigasi dampak pandemi Corona di Indonesia.

Bahlil menyatakan ada tiga simulasi skenario realisasi investasi, optimis, moderat dan pesimis yang sudah disiapkan. Hal itu dibuat dengan membandingkan pergerakan investasi di triwulan I 2020 dengan triwulan I 2019.

"Nanti akan diumumkan lah akhir bulan ini. Sudah diajukan juga ke Presiden (skenario realisasi investasi)," kata Bahlil di Command Center BKPM, Senin (23/3/2020).

Untuk saat ini, Bahlil sendiri meminta agar seluruh izin usaha yang berkaitan dengan penanganan Corona dipercepat. Melalui Command Center BKPM, Bahlil memperlihatkan perkembangan izin usaha di sektor kesehatan, yang ada di Kementerian Kesehatan, merangkak naik dari peringkat 5 ke peringkat 2.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Percepat Perizinan

Bahlil Lahadalia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Data BKPM di Command Center menunjukkan, hingga hari ini pemerintah telah mengeluarkan 1.482 izin edar alat kesehatan dan 1.255 sertifikat distribusi penyalur alat kesehatan.

Bahlil menyatakan, kondisi ekonomi saat ini mengharuskan pihaknya mempercepat proses izin, terutama yang berkaitan dengan alat-alat kesehatan.

"Kalau izin alat kesehatan mandeg, bisa langsung telepon saya. Nanti BKPM akan bantu meski kewenangan bukan di BKPM," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya