Imbas Corona, Pendapatan Negara Anjlok Rp 472,3‬ Triliun

Sri Mulyani menyatakan adanya tekanan yang luar biasa terhadap APBN 2020

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Apr 2020, 15:14 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 15:14 WIB
Menteri Kabinet Kerja Jilid I Hadiri Pelantikan Presiden-Wapres
Menteri Keuangan, Sri Mulyani melambaikan tangan saat tiba menghadiri pelantikan Presiden dan Wapres 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi-Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melakukan pembahasan dengan Komisi XI DPR mengenai kondisi APBN akibat pandemi Covid-19 membuat pendapatan negara anjlok.

Dalam paparannya, Sri Mulyani menyatakan adanya tekanan yang luar biasa terhadap APBN 2020.

"APBN alami tekanan luar biasa, penerimaan turun banyak karena sejumlah sektor mengalami tekanan dalam. Outlook kita, APBN 2020, penerimaan akan kontraksi. Outlook hingga hari ini pendapatan negara hanya Rp 1.760,9 triliun," papar Sri Mulyani, Senin (6/4/2020),

Dalam paparannya, Sri Mulyani membeberkan kondisi secara garis besar APBN 2020, diantaranya pendapatan negara turun Rp 472,3‬ triliun dari target Rp 2.233,2 triliun menjadi Rp 1.760,9 triliun.

Belanja negara mengalami kenaikan, dari Rp 2.540,4 triliun menjadi Rp 2.613,8 triliun.Dari angka tersebut, maka defisit akan naik dari Rp 307,2 triliun (1,76 persen dari PDB) menjadi Rp 853 triliun (5,07 persen dari PDB).

"Ini akibat langkah-langkah karena work from home (WFH) dan social distancing. Juga kebutuhan untuk melindungi dunia usaha, sebabkan kenaikan kebutuhan untuk mendorong dan melindungi dunia usaha baik dalam bentuk pajak maupun tambahan pemberian relaksasi," jelas Sri Mulyani.

 

Sri Mulyani: Ada Sektor Industri yang Diuntungkan Ditengah Corona

Rapat Perdana, Sri Mulyani - DPR Evaluasi Kinerja 2019 dan Rencana 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/11/2019). Ini merupakan rapat perdana Menkeu dengan Komisi XI DPR RI. (Liputan6.com/JohanTallo)... Selengkapnya

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memastikan tidak semua sektor industri dalam negeri terdampak akibat virus corona atau Covid-19. Sebab, di tengah situasi pandemi saat ini masih ada beberapa sektor yang mendapat keuntungan.

"Mungkin ada tiga sektor yang mengalami booming dan lain yang diperkirakan bisa mendapatkan potensial atau manfaat dari Covid-19 ini adalah sektor jasa logistik, jasa telekomunikasi elektronik, makanan dan minuman," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI, di Jakarta, Senin (6/4/2020).

Sri Mulyani menyebut, beberapa perusahaan tekstil tersebut mendapat cuan dari pandemi virus corona. Mengingat mereka tengah didorong untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang saat ini tengah dibutuhkan oleh negara-negara di dunia.

"Karena subtitle dan tekstil ini di Indonesia terasa sekali waktu kita bicara tentang produksi APD dari masker di mana seluruh industri di Indonesia sekarang dalam situasi yang menjadi konsen adalah bahan baku," kata dia.

Sri Mulyani ini menambahkan beberapa industri tekstil dalam negeri sedang dikembangkan untuk mendapatkan atau menciptakan bahan baku lokal pembuatan APD. Tentu saja ini sesuai dengan standar WHO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya