Menteri Teten: Corona Bikin UMKM Tak Bisa Jualan

Penerapan social distancing membuat UMKM kesulitan untuk berjualan karena permintaan dari masyarakat turun.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Apr 2020, 14:50 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 14:50 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan langsung dampak dari wabah virus corona yang melanda Indonesia. Dari total jumlah 63 juta lebih UMKM, 56 persennya mengalami penurunan permintaan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, penerapan social distancing membuat UMKM kesulitan untuk berjualan. Hal ini karena permintaan dari masyarakat akan barang-barang yang diproduksi dan dijual UMKM turun drastis.

"Karena wabah corona ini dengan social distance ada yang betul-betul terdampak (UMKM) karena tidak bisa jualan, tidak bisa usaha atau permintaan usaha menurun," ujar dia di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Penurunan permintaan ini bukan hanya dari pasar dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Sebab, sebagian UMKM juga telah mampu menembus pasar ekspor.

"Permintaan pasar turun baik di pasar dalam negeri atau luar negeri, karena sebagian ada yang ekspor," kata dia.

Sedangkan UMKM yang masih mendapatkan permintaan dari pasar juga mengalami kendala yaitu pasokan bahan baku yang terganggu. Selain itu, UMKM juga kesulitan mendapatkan permintaan.

"Ada yang bisa produksi tapi terganggu suplai bahan baku seperti makanan dan minuman terganggu, harga gula tinggi. Tapi ada juga yang terganggu pembiayaan. Mau cari dari masalah yang kita terima dan pengaduan dari UMKM secara langsung kira-kira mayoritas 56 persen memang permintaan menurun," jelas dia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Jokowi Minta Segera Eksekusi Bantuan untuk UMKM Ditengah Wabah Corona

FOTO: Presiden Jokowi Ajak Negara-Negara ASEAN Bersinergi Melawan COVID-19
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat KTT ASEAN Khusus Tentang COVID-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4/2020). Jokowi mengajak negara-negara ASEAN bersinergi melawan COVID-19. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau kepada menteri terkait untuk segera mempercepat eksekusi program relaksasi untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Hal tersebut untuk usaha mitigasi pademi Covid-19 terhadap UMKM yang terdampak.

"Mempercepat eksekusi program relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM yang mengalami kesulitan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Program Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2020).

Dia menjelaskan mekanisme bantuan untuk kredit UMKM yaitu berupa subsidi bunga penundaan bayar pokok. Kemudian tambahan kredit modal kerja harus segera dilaksanakan.

"Jangan menunggu sampai mereka tutup baru kita bergerak. jangan sampai nanti terlambat,  jangan sampai terlambat dan menimbulkan gejolak di masyarakat," jelas Jokowi.

Agar UMKM Terus Berproduksi

BRI membantu para pelaku UMKM
BRI memberikan bantuan ke UMKM dalam bentuk KUR.

Jokowi juga minta agar UMKM diberikan peluang untuk terus berproduksi. Terutama kata dia yaitu dalam sektor pertanian dan industri rumah tangga.

"Diberikan peluang terus untuk berproduksi terutama di sektor pertanian, di sktor-sektor industri rumah tangga, serta warung-warung tradisional dan sektor makanan dengan protokol kesehatan yang ketat," jelas Jokowi.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya