Liputan6.com, Jakarta - Untuk menekan harga gula yang melambung tinggi, Disperindag Jawa Tengah bersama Satgas Pangan Jawa Tengah-Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah dan PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring Kendal, kembali menggelar Operasi Pasar (OP) gula di Solo tepatnya di Pasar Gede dan Pasar Nusukan.
Operasi Pasar ini digelar menyusul suksesnya OP pada beberapa daerah di Jawa Tengah, antara lain Pasar Gede Solo, Temanggung, Kabupaten Kendal, Pasar Suruh Kabupaten Semarang dan Pasar Bintoro Demak.
Operasi pasar ini kembali digelar di Solo, karena kawasan ini masih menunjukkan adanya kelangkaan gula sehingga harganya melambung. Dalam operasi pasar di Pasar Gede dan Pasar Nusukan gula dijual ke masyarakat dengan harga Rp 12.500 per kilogram dan setiap pembelian dibatasi maksimal dua kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Sekda Solo Ir Ahyani, Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok yang dapat berpengaruh pada meningkatnya inflasi. "Dengan operasi pasar ini, diharapkan dapat menekan inflasi dan membantu masyarakat," kata Ahyani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/5/2020).
Setelah dilakukan OP secara terus-menerus, harga gula di Jawa Tengah menunjukan tren penurunan.
"Kami dari produsen mencoba untuk membantu pemerintah menekan harga gula dengan cara langsung memutus jalur distribusi. Jadi dari produsen masuk langsung ke konsumen, ke pasar-pasar," jelas Direksi PT Industri Gula Nusantara Burhan.
Disambut Baik Warga
Warga menyambut baik operasi pasar ini. Menurut mereka, harga gula yang tinggi menambah beban mereka. "Alhamdulillah, dengan adanya harga gula turun ini, saya merasa terbantu. Mudah-mudahan harganya tidak mahal lagi," kata Sahono (56), warga Solo.
Di tengah antusiasme warga Solo mengikuti operasi pasar, petugas melakukan pengaturan agar protocol physical distancing untuk mencegah penyebaran covid-19 tetap ditegakan. Pembeli dan penjual diwajibkan menjaga jarak, memakai masker dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Sementara itu Kepala Disperindag Provinsi Jateng, Muhammad Arif Sambodo mengatakan, OP ini akan dilakukan sampai akhir Ramadhan di beberapa daerah, dan diharapkan semakin mempercepat penurunan harga gula, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat Jawa Tengah.
"Alhamdulilah harga gula yang sempat sampai Rp 18.000 sampai Rp 18.500 per-kg sekarang trendnya terus turun. Ini kita dorong terus dengan operasi pasar dan kita langsung intervensi ke pasar," jelas Muhammad Arif.
Advertisement