Mentan Targetkan Harga Gula Turun ke Rp 12.500 per Kg Pekan Ini

Harga gula di pasar nasional kini sudah terpangkas hingga kisaran Rp 14 ribu per kg.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 05 Mei 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 14:55 WIB
Mentan SYL Rangkul Para Senior dan Mantan Menteri untuk Memajukan Pertanian Indonesia
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta izin dan dukungan para mantan menteri dan wakil menteri pertanian era sebelumnya untuk memajukan pertanian Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL memproyeksikan harga gula pasir putih pada pekan ini bisa turut sesuai target harga eceran tertinggi (HET), yakni berada di level Rp 12.500 per kg.

Menurut pengamatannya, SYL mengatakan, harga gula di pasar nasional kini sudah terpangkas hingga kisaran Rp 14 ribu per kg.

"Sekarang sudah mulai ada penyesuaian. Gula sudah mulai turun Rp 14 ribu per kg, targetnya itu bisa sampai Rp 12.500 (per kg). Semoga minggu ini bisa kita capai itu," ujar dia dalam acara #sharingsession Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).

Untuk komoditas lainnya, SYL melanjutkan, ketentuan harga pasar sebetulnya ditentukan oleh faktor suplai dan demand. Kementerian Pertanian disebutnya bahu membahu menentukan harga jual di tengah masyarakat bersama instansi terkait yakni Kementerian Perdagangan.

"Di sinilah peran pemerintah untuk atur distribusi dan transportasi agar ketersrdiaan komoditas itu bisa tersedia. Distribusi terlambat bisa terjadinya lompatan harga," kata dia.

Untuk komoditas pangan utama lain yakni beras, ia memastikan bahwa stok selama bulan Ramadan ini mencukupi, terutama dengan akan adanya panen raya di bulan ini.

"Sebenarnya kita katakanlah stok cadangan cukup kuat khusus untuk beras. Panen raya mulai dari Maret, April, puncaknya Mei. Khusus untuk berat kita kuat," seru dia.

Dia justru memperingatkan komoditas bahan pangan seperti cabai dan bawang, yang dianggapnya butuh pengelolaan distribusi yang baik dan stok penyimpanan yang cukup.

"Distribusi maksimal itu butuh untuk cabai, bawang, itu tidak bisa disimpan lama. Cold storage harus dipersiapkan," imbuh SYL.

Pedagang: Sudah Impor, Kok Harga Gula Pasir Tak Kunjung Turun?

Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Harga jual beberapa komoditas bahan pangan seperti bawang merah dan gula pasir putih di pasar nasional masih mahal di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) milik Bank Indonesia, harga bawang merah pada Senin (4/5/2020) melonjak jadi Rp 48.850 per kg, dari sebelumnya Rp 46.200 per kg pada Minggu (3/5/2020).

Sementara gula pasir putih memang mengalami penurunan, dari Rp 18.200 per kg pada Minggu kemarin menjadi Rp 18.050 per kg pada hari ini. Namun, harga jual tersebut masih lebih tinggi dari target harga eceran tertinggi (HET) di level Rp 12.500 per kg.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menyatakan, tingginya harga jual dua komoditas tersebut disebabkan oleh minimnya ketersediaan stok.

"Betul bingit. Jika stok cukup harga turun, kalau stok tipis harga pasti naik," ujar Ngadiran kepada Liputan6.com, Senin (4/5/2020).

Namun demikian, ia tak bisa memperkirakan kekurangan stoknya hingga seberapa besar, sebab datanya berada di tangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya