Liputan6.com, Jakarta - Asiste Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetya meyakini bahwa inklusi keuangan di Tanah Air bisa meningkat seiring dengan pemberian jaring pengaman sosial dari pemerintah kepada masyarakat. Apalagi, penyaluran bantuan sosial tersebut disalurkan melalui perbankan atau lembaga pembiayaan lainnya.
"Rp110 triliun jaring pengaman sosial. Kami bersyukur sudah disalurkan ke bank. Inklusi keuangan sangat terdorong," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (14/5).
Dia mengatakan dengan disalurkannya jaringan pengaman sosial ke bank, mau tidak mau masyarakat harus mengakses di perbankan. Hal itu akan mengajarkan masyarakat untuk bisa menabung dengan baik melalui penggunaan dana bantuan sosial tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Tabungan bisa dimanfaatkan dengan baik, kalau ada dana lebih tolong ditabung menghidarkan kegiatan pola hidup orang mapan," kata dia.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia dapat hidup lebih produktif dengan cara menabung. Selain meningkatkan inklusi keuangan juga bermanfaat pada saat kondisi pandemi seperti ini.
"Kalau menabung paling tidak bisa memanfaatkan kondisi seperti ini. Orang beruntung adalah orang yang bisa menabung dengan baik, mereka bisa memafaatkan kondisi tabungannya seperti kondisi sulit saat ini," jelas dia.
Â
Penggunaan Digital Payment
Selain mendorong masyarakat untuk bisa menabung, pihaknya juga beharap masyarkat bisa memanfaatkan dana bantuan sosial dari pemerintah dengan menggunakan digital payment.
Penggunaan digital payment akan mampu mengurangi interaksi sosial dan memutus mata rantai covid-19.
"Itu salah satu transmisi terjadi uang kertas kalau diminimalisir sangat bagus oleh masyarakat. Negara hadir utk mencoba memberikan pelajaran terbaik yaitu masyarakat bisa menabung dengan baik," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement