Liputan6.com, Jakarta - Ketua Perkumpulan Pengusaha Bawang Nusantara (PPBN) Mulyadi menyoroti harga bawang merah yang kian memanas memasuki Lebaran 2020. Dia memprediksi nilai jual komoditas tersebut baru bisa kembali normal dua pekan setelah hari raya.
"Sekitar dua minggu setelah Lebaran baru bisa berangsur normal," kata Mulyadi kepada Liputan6.com, Minggu (24/5/2020).
Menurutnya, suplai bawang merah saat ini masih sangat bergantung pada stok di dalam negeri. Ini lantaran pemerintah beberapa waktu lalu belum mau melakukan impor untuk komoditas tersebut.
Advertisement
Tapi dengan adanya kenaikan harga saat ini, impor bawang putih disebutnya akan dilakukan pada bulan ini. Namun, ia menilai kualitas produk impor tersebut masih lebih rendah dibanding produk dalam negeri.
"Iya benar, karena kebutuhan bawang merah disuplai dari dalam negeri. Namun bulan ini sudah ada impor bawang merah. Cuma kualitas lebih baik dalam negeri," ujar dia.
Â
Penyebab Kenaikan Harga
Mulyadi mengutarakan, kenaikan harga juga terjadi lantaran dipengaruhi cuaca musim penghujan yang kurang mendukung produksi petani.
Selain itu, fenomena kenaikan harga juga masih dianggap normal terjadi setiap lebaran untuk komoditas bahan pangan dasar utama seperti bawang merah.
"Stok tidak ada karena hasil panen lagi tidak bagus. Kedua, faktor psikologis pedagang menjelang lebaran," jelas Mulyadi.
Advertisement