Apindo: New Normal Jadi Peluang Indonesia Tata Ulang Ekonomi

Pengusaha berpendapat di tengah pandemi covid-19 ini merupakan saat yang tepat untuk menata ulang ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Jun 2020, 21:50 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 21:45 WIB
20161129- Kadin dan Apindo Angkat Bicara Dampak Aksi 212-Jakarta- Angga Yuniar
Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani (kiri) memberikan tanggapan terkait rencana Aksi 2 Desember di Jakarta, Selasa (29/11). Hariyadi berharap Aksi 212 berjalan tertib dan tidak mengganggu kegiatan usaha. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, mengatakan di tengah pandemi covid-19 ini merupakan saat yang tepat untuk menata ulang ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

“Kata-kata resetting atau menata ulang ekonomi kita itu memang momentum yang sangat tepat. Di mana Menteri Perekonomian kebagian tanggung jawab untuk menyelesaikan UU Cipta Kerja, sebetulnya UU Cipta Kerja ini merupakan salah satu alat untuk mereset ulang ekonomi kita,” kata Hariyadi dalam webinar kata Maming dalam Webinar Reset & Transformasi Ekonomi, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, memang saat ini tidak ada negara yang siap menghadapi pandemi ini. Karena pandemi  yang pernah dilalui dunia, ia menyebut sudah 100 tahun yang lalu, di mana konektvitas penduduk negara dan kota masih terbatas tidak seperti sekarang yang sangat mudah konektivitasnya.

Kendati begitu, ia menyampaikan ada tiga hal yang menjadi perhatiannya sebagai pengusaha. Pertama, penanganan covid-19. Bagaimana pun tanpa penanganan yang tepat dan ada kekhawatiran terus dari masyarakat kasusnya naik dan sebagainya, tentunya membuat perasaan sebagai pengusaha juga khawatir dan was-was.

“Yakni tidak pada kondisi yang optimal kita bisa menciptakan permintaan atau demand, ini suatu masalah juga. Kalau demand-nya tidak ada maka aktivitas ekonomi akan menjadi masalah,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

PHRI dan Polri Tanda Tangani Nota Kesepahaman
Ketua Umum PHRI, Hariyadi B.S.Sukamdani memberi sambutan usai menandatangani MoU dengan Polri di Jakarta, Kamis, (20/7). MoU tentang Penyelenggaraan Pengamanan Hotel dan Restoran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kedua, stimulus. Menurutnya sampai hari ini dampaknya belum terlalu  bisa dirasakan oleh dunia usaha. Pada intinya stimulus itu semua yang terkait untuk meringankan beban biaya, yang dibutuhkan pengusaha untuk menekan beban sehingga pengusaha-pengusaha  masih punya nafas yang panjang untuk melanjutkan usahanya.

Ketiga, modal kerja. Dengan adanya pergerakan demand akan membantu pengusaha  untuk berkembang lagi, apalagi sekarang banyak perusahaan yang dalam kondisi kesulitan dan membutuhkan modal kerja, karena habis cash flow-nya  dikarenakan pandemi ini yang memaksa semua orang untuk di rumah saja selama 3 bulan, yang tentunya menyebabkan aktivitas ekonomi terganggu.

Oleh karena itu, pihaknya sangat menaruh harapan besar kepada Pemerintah khususnya Menteri Koordinasi Perekonomian atas program-programnya, dan berharap masukan-masukan yang sudah disampaikan APINDO bisa diberikan perhatian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya