Digitalisasi Mampu Bangkitkan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi

Indonesia masih ada harapan dan potensi untuk bangkit dari keterpurukan sebagai dampak dari pandemi.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Jun 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 15:40 WIB
Pertumbuhan Ekonomi 2020 Kembali Meleset dari Target
Deretan gedung bertingkat terlihat dari jendela gedung pencakar langit di kawasan Jakarta, Kamis (26/12/2019). Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5,2%, berada di bawah target APBN 2020 sebesar 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tantangan perekonomian dunia dan domestik terus bertambah. Belum selesai tantangan geopolitik dan perang dagang, muncul tantangan baru yaitu pandemi Corona Covid-19. Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menjelaskan, Covid-19 bukan hanya menginfeksi manusia tapi juga mengganggu perekonomian dunia, termasuk perekonomian Indonesia.

“Kita lihat bagaimana hal ini terjadi tentunya sudah mempengaruhi kita, realisasi perekonomian dunia di triwulan I minus, semua demikian di Indonesia terjadi penurunan triwulan I ekonomi 2,97 persen, jadi mempengaruhi dan menjadi risiko terbesar dari pertumbuhan ekonomi dan itu tidak hanya mempengaruhi melalui jalur perdagangan jasa tetapi juga sektor keuangan,” kata Filianingsih dalam webinar bersama Smesco Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (24/6/2020).

Kendati begitu, ia melihat masih ada harapan dan potensi untuk bangkit dari keterpurukan dampak pandemi, yakni dengan mengoptimalkan penggunaan digital. Karena kalau dengan digitalisasi kita yakin bisa mengatasi hal itu.

“Reaksi pertumbuhan ekonomi di 2020 kita memang harus bersyukur kalau Indonesia masih positif di 2,97 persen dibandingkan negara lain kita masih positif, ada 4 negara yang masih positif juga. Di 2021 ini ada harapan artinya di sini kita lihat digitalisasi ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan,” ungkapnya.

Sehingga digitalisasi tersebut bisa diterapkan dalam kinerja dan prospek perekonomian di Indonesia ke depannya. Supaya Indonesia bisa meningkatkan total produktivitas perekonomiannya.

“Di sini kita ada potensi yang besar yaitu akses kepada internet kita adalah negara keempat terbesar di dunia pengguna internet, lalu kita juga aktif usernya ada 80 persen, yang menggunakan online service itu 58 persen, dan online shop meningkat dan jangan lupa kita mempunyai bonus demografi artinya usia produktif nya besar,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bonus Demografi

Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Karena demografi usia produktif itu sangat mudah dalam menggunakan dan menerapkan digitalisasi, apalagi didukung dengan potensi yang ada. Maka dengan digitalisasi program pemerintah bisa dilaksanakan secara terintegrasi.

“Dalam hal ini adalah integrasi ekonomi keuangan digital bersama-sama tentunya sama dengan Kementerian koperasi dan UKM, dan dinas-dinas di daerah kita harapkan ini bisa terintegrasi meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan inklusi bukan cuma meningkatkan inklusi keuangan tapi juga inklusi ekonomi,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya