Erick Thohir Pastikan Lahan PTPN di Batang Siap Tampung Relokasi Pabrik

Lokasi lahan PTPN IX dinilai sangat prima sehingga ke depannya tidak ada isu seputar persiapan relokasi.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Jun 2020, 15:33 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 15:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir di Pelabuhan Benoa, Bali
Menteri BUMN Erick Thohir di Pelabuhan Benoa, Bali (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan lahan milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Batang, Jawa Tengah telah siap menjadi tempat relokasi pabrik perusahaan global ke Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Batang yang direncanakan bakal jadi kawasan industri terpadu. Erick bilang, lokasi lahan PTPN IX sangat prima sehingga ke depannya tidak ada isu seputar persiapan relokasi.

"Ini lokasi yang sangat prima dan memang ini merupakan satu kepemilikan di bawah PTPN IX. Jadi tidak ada isu nanti ke depan untuk relokasi atau mandeknya perizinan," ujar Erick dalam pernyataan pers virtual, Selasa (30/6/2020).

Adapun, pengembangan kawasan industri Batang akan dilakukan dalam 3 fase. Fase pertama, pengembangan dilakukan di lahan seluas 450 hektare yang akan diikuti dengan penyelesaian ruas jalan tol Cilacap-Yogyakarya dan penyediaan kebutuhan air untuk industri oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, BUMN energi seperti Pertamina dan PLN juga bakal menjadi penyedia fasilitas energi di sana.

"Kami mengundang daripada Direksi BUMN, untuk listrik ada PLN, lalu Pertamina untuk gasnya dan lain-lain. Hal ini kita lakukan supaya targetnya bisa sesuai dengan target 6 bulan ke depan," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan

Lokasi pabrik PT VDNI di Konawe Sulawesi Tenggara, tempat TKA China bekerja.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Lokasi pabrik PT VDNI di Konawe Sulawesi Tenggara, tempat TKA China bekerja.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Oleh karenanya, Erick meminta dukungan segala pihak untuk mengembangkan kawasan ini, utamanya melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves/Kemenko Maritim) serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menurunkan proposal ekosistem pembangunan investasi untuk mitra strategis.

"Dan nanti kita akan follow up dengan kunjungan ke beberapa negara," tuturnya.

Adapun, Batang akan dijadikan sentra manufaktur seperti Cikarang di Jawa Barat dan Gresik di Jawa Timur. Nantinya, diharapkan Batang dapat diintegrasikan dengan kawasan industri Jawa Tengah seperti Brebes dan Kendal serta Kawasan Pariwisata Borobudur.

"Yang terpenting bagaimana konsolidasi ini menjadi super hub manufaktur," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya