Digitalisasi UMKM Pangan, Kemenkop Gandeng Tujuh Startup

Pemerintah mentargetkan sebanyak 10 juta pelaku UMKM terhubung dalam ekosistem digital

oleh Tira Santia diperbarui 16 Jul 2020, 14:11 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 14:00 WIB
Tingkatkan Kesejahteraan di Hari Tua, Menkop UKM Dukung ASN dan Pensiunan Buka Kios Warga
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mentargetkan sebanyak 10 juta pelaku usaha di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat terhubung dalam ekosistem digital.

Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang sudah masuk dalam jaringan daring baru sebanyak 8 juta atau setara 13 persen dari total keseluruhan UMKM di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dari 8 juta pelaku UMKM tersebut hanya sebagian kecil yang bergerak di sektor pangan.

Dari jumlah pelaku usaha di sektor pangan yang sudah terhubung ke dalam ekosistem digital, juga masih sangat rendah. Sementara Food and Agricuture Organization (FAO) telah merilis perkiraan bahwa dunia termasuk Indonesia akan mengalami krisis pangan dalam beberapa tahun ke depan.

Merespon hal itu, Teten bergerak cepat dengan menjalin kerjasama dengan para startup digital untuk membantu pelaku UMKM di sektor pangan agar bisa lebih produktif. Hal itu diperlukan agar ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa melanda bisa diminimalisir dampaknya atau dapat dicegah.

Ketujuh startup yang diajak kerjasama kolaborasi yaitu Tanihub, Aruna, Hara, Alami, Modal Rakyat, Sayur Box dan Ekosis. Diharapkan dengan cara ini bisa mempercepat sistem dan rantai pasok pelaku UMKM nasional yang memiliki usaha di sektor pertanian, perkebunan atau perikanan.

"Dengan aplikasi digitalnya akan menjadi agregator dari produk petani yang berlahan sempit dan nelayan kecil. Mereka akan agregasi semua itu sehingga bisa masuk dalam skala bisnis dan mereka bangun rantai perdagangan yang lebih baik," ujar Teten di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kegiatan yang Terintegrasi

Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

MenkopUKM nantinya akan disusun timeline kegiatan yangg teritegrasi untuk Digitalisasi UMKM Pelatihan SDM KUMKM, Technology Pembiayaan dan Digital marketing. Mengingat jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total usaha secara nasional.

Nantinya kegiatan ini akan fokus pada sektor produksi, seperti ketahanan pangan (Pertanian, Perikanan, Peternakan) akan didorong untuk bermitra dengan platform, seperti tanihub, ekosis, sayurbox, aruna dan hara. Untuk fintech akan didorong untuk bermitra dengan platform seperti modal rakyat, Alami dan platform sejenis lainya.

"Selain untuk mendorong pelaku UMKM di sektor pangan masuk dalam ekosistem digital, upaya kerjasama tersebut juga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM berupa peningkatan kesejahteraan," ujarnya

Di sisi lain, kerjasama ini juga diharapkan ke depannya bisa menjamin kebutuhan pangan nasional tetap tercukupi dari produksi dalam negeri.

"Tadinya produk UMKM yang tidak efisien kita masukkan ke ekosistem digital, sekarang dia sudah terhubung dengan market di dalam dan luar negeri. Mereka juga punya dukungan pembiayaan, dan kembangkan pelatihan," sambung Teten.

 


Gabung ke Koperasi

Teten Masduki
Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Teten menegaskan bahwa selama ini petani gurem Indonesia tidak pernah sejahtera karena selain luas tanah garapannya sempit yang berujung pada minimnya jumlah produksi, juga terkendala dengan modal kerja. Sementara saat akan melakukan akses pembiayaan ke lembaga keuangan terkendala dengan kolateral dan prospek bisnis yang minim.

Oleh sebab itu, Teten mendorong agar petani-petani atau nelayan kecil bisa bergabung dalam sebuah koperasi dan membangun usahanya secara bersama-sama sehingga nilai kapitalisasinya lebih besar. Dengan cara itu, maka akan sangat mudah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan.

"Ini nanti mereka akan bikin team work supaya kita bisa saling kolaborasi karena mereka udah punya aplikasi digital dan market digital. Pemerintah tidak harus masuk di situ, kami ingin jadi bagian menjadi support sistemnya," tukas Teten.

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya