AP II Ingin Idul Adha Mampu Dongkrak Kinerja Industri Penerbangan

AP II berharap Idul Adha 2020 mampu menjadi penggerak kinerja penerbangan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 18:00 WIB
FOTO: Cegah Corona, Calon Penumpang di Bandara Soetta Pakai APD
Sejumlah calon penumpang pesawat menggunakan alat pelindung diri (APD) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Calon penumpang menggunakan APD untuk melindungi diri dari penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) Muhammad Awaluddin berharap Idul Adha 2020 mampu menjadi penggerak kinerja penerbangan Indonesia yang sempat mandek akibat pandemi Virus Corona.

Selain Idul Adha, dia juga berharap Peringatan Hari Kemerdekaan dan masuknya tahun ajaran perkuliahan mampu mendorong sektor penerbangan.

"Harapan kami di Juli akan ada kegiatan besar, ada Idul Adha. Setelah itu, ada 17 Agustus, peringatan Hari Kemerdekaan dan masuknya mashasiswa baru. Sudah mulai, ini mulai menggairahkan aktivitas udara untuk penerbangan nasional. Jadi kita terus berdoa," ujar Awaluddin dalam diskusi online, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Menyambut berbagai kegiatan besar tersebut, AP II terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeriksaan penumpang di bandara terutama untuk penumpang yang datang dari luar negeri. Pengetatan pemeriksaan dilakukan sesuai regulasi yang ada.

"Kondisi ini menurut kami sangat hati-hati kita mengawal repatriasi warga Indonesia dari luar negari maupun warga negara asing yang masuk. Ini yang berulang kali disampaikan Presiden hati-hati dengan masuknya case baru atau imported case," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Protokol Kenormalan Baru di Bandara Soetta
Calon penumpang menggunakan face shield di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/6/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola mulai menjalankan skenario protokol penerapan tatanan normal baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bandara, kata Awaluddin, menjadi penjaring atau filter pertama yang mencegah masuknya kasus baru ke Indonesia. Adapun bandara yang paling ramai didatangi oleh warga negara asing adalah Bandara Soekarno Hatta.

"Kita harus menjadi filter pertama untuk masuk ke dalam tahapan proses karantina dan ini ada undang-undangnya, masyarakat Indonesia harus patuh dalam regulasi. Saat ini Bandara Internasional Soekarno Hatta adalah bandara yang tersibuk menerapkan aspek regulasi yang sangat beragam. 4 Bulan terakhir ini betul-betul diterapkan," tandasnya.

 

 

 

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya