Pemerintah Bangun Instalasi Pengolahan Sampah Senilai Rp90 Miliar di Cilacap

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri peresmian Refuse Derived Fuel (RDF) atau instalasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar di Cilacap

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 13:30 WIB
Kangasoi
Dalam perjalanannya didirikan, Kangasoi punya misi merawar lingkungan dengan menerima sampah bekas untuk diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai. (Dok. @kangasoi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri peresmian Refuse Derived Fuel (RDF) atau instalasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar di Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Danis Hidayat mengatakan, pembangunan RDF tersebut menelan dana sebesar Rp90 miliar. Pembangunan tehnologi pengolahan sampah tersebut melibatkan berbagai pihak.

"Kabupaten Cilacap menjadi percontohan pembangunan instalasi RDF dengan total investasi dengan nilai Rp90 miliar yang melibatkan berbagai pihak," ujar Danis melalui tayangan youtube Kemenkomarvest, Jakarta, Selasa (21/7).

Beberapa pihak yang terlibat dalam pembangunan tersebut antara lain pemerintah Denmark melalui Danish International Development Agency (Danida) memberikan peralatan yang diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Cilacap melalui KLHK.

"Kemudian, atas koordinasi Kementerian PUPR memfasilitasi pengerjaan sipilnya dengan membangun kontruksi bangunan. Lalu Pemprov Jawa Tengah memberikan sarana penunjang serta subsidi biaya operasional dan kabupaten Cilacap menyediakan kendaraan pengangkut sampah," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Inisiatif Ubah Sampah Sungai Ciliwung Jadi Listrik dengan Teknologi Peuyeumisasi
Tempat Olahan Sampah Sungai Gerakan Ciliwung Bersih. (dok. GCB/Dinny Mutiah)

Sementara itu sebagai offtaker atau pengumpul sampah nantinya pemerintah juga bekerja sama dengan pihak swasta yaitu PT Solusi Bangun Indonesia.

"Jadi operasional ini menjadi titik balik pengelolaan sampah kelas menengah di Indonesia. Sehingga bisa sebagai alternatif pengelolaan sampah," kata Danis.

Dia menambahkan, keterlibatan berbagai instansi dalam pengelolaan sampah ini membuktikan masalah sampah masih menjadi musuh besar yang harus dihadapi bersama. Nantinya pemerintah juga akan membangun jenis pengelolaan sampah yang sama di berbagai kota lain.

"Keterlibatan berbagai pihak dalam pengolahan sampah ini membuktikan bahwa ini masalah multi sektor dan multi dimensional. Kementerian PUPR juga sedang memfasilitasi pembangunan RDF ini di kabupaten Tuban. Kemudian di Banyumas, ini sedang dalam proses lelang. Ini konsultasi bersama BPPT," tandasnya.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya