Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berubah alias stabil seperti pekan lalu, pada posisi Rp 1.028.000 per gram, pada Senin, 3 Agustus 2020. Harga ini masih menjadi level tertinggi emas Antam sepanjang masa.Â
Sedangkan untuk harga buyback emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 927.000 per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 927 ribu per gram.
Baca Juga
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.430.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 20.310.000.
Advertisement
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.29 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 544.000
* Pecahan 1 gram Rp 1.028.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.996.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.969.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.920.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.775.000
* Pecahan 25 gram Rp 24.312.000
* Pecahan 50 gram Rp 48.545.000
* Pecahan 100 gram Rp 97.012.000
* Pecahan 250 gram Rp 242.265.000
* Pecahan 500 gram Rp 484.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 968.600.000.
Â
Â
Saksikan video di bawah ini:
Harga Emas Masih akan Terus Cetak Rekor Tertinggi
Harga emas masih akan terus melanjutkan kenaikan pada pekan ini. Analis dan pelaku pasar modal yakin bahwa harga emas masih akan terus melaju dan akan berada di atas level USD 2.000 per ounce.
Kebijakan stimulus yang dijalankan oleh beberapa negara akan mendorong kenaikan harga emas. Selain itu kebijakan suku bunga rendah juga ikut membantu harga emas terus mencetak rekor tertinggi.
Namun, kemungkinan besar pada pekan ini harga emas akan mengalami tekanan sedikit karena adanya aksi ambil untung dari pelaku pasar. Harga emas telah mencetak kinerja terbaik dalam 8 tahun terakhir.
Mengutip Kitco, Senin (2/8/2020), Kepala Riset komoditas Commerzbank Eugen Weinberg mengatakan bahwa harga emas terlalu panas untuk terus berada di atas level USD 2.000 per ounce.
"Para pedagang sudah pasti akan menjalankan aksi ambil untung. Tetapi kebijakan moneter global akan menurunkan nilai mata uang dan membantu harga emas sepanjang sisa tahun ini," jelas dia.
Direktur Pelaksana RBC Wealth Management George Gero menambahkan, dengan momentum yang kuat di pasar komoditas, sulit untuk melihat harga emas akan lebih rendah dalam waktu dekat.
"Saat ini emas adalah satu-satunya safe-haven bagi orang-orang. Sedangkan keseimbangan mata uang juga tengah terganggu," katanya.
Namun, dengan beberapa kali sempat menembus rekor tertingi, harga emas akan sulit dikendalikan. Orang perlu lebih berhati-hati dengan memilih kapan waktu yang tepat untuk membeli dan kapan untuk menjual.
Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible merekomendasikan investor untuk membeli. Dia menambahkan bahwa koreksi pasar yang dangkal saat ini adalah indikasi kekuatan harga emas untuk kembali menguat.
"Saya pikir Anda tidak harus membeli saat berada di atas USD 2.000 per ounce. Cari waktu yang telah untuk membeli di kisaran USD 1.900 per ounce." kata dia.
Namun ada juga analis yang melihat harga emas akan jatuh pada pekan ini. "Harga emas secara mengejutkan bisa hancur dan berada di bawah level psikologis USD 2.000 per ounce pada minggu ini," kata analis senior di FXTM Lukman Otunuga.
Advertisement