Pertamina Pastikan Tumpahan Minyak di Pulau Pari Bukan dari Sumur YYA-1

Merespons ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), membantu pembersihan pantai.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Agu 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 19:30 WIB
Sunset di Pulau Pari
Suasana matahari tenggelam (sunset) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta pada 3 Agustus 2019. Pulau Pari merupakan bagian dari 12 pulau dari Kelurahan Pulau Pari dengan potensi keindahan pantai dan alamnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Merespons ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), membantu pembersihan pantai.

Pembersihan ini dilakukan oleh Sudin Lingkungan Hidup Pemkab Kep. Seribu bersama masyarakat Pulau Pari, dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Kepulauan Seribu.

VP Relations PHE Ifki Sukarya menyampaikan, berdasarkan catatan operasional PHE OSES & PHE ONWJ telah melakukan pengecekan di lapangan.

“Saat ini kami belum mengetahui darimana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan,” ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (12/8/2020).

Selain itu, atas permintaan Sudin LH Kab. Kep. Seribu, tim lapangan telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan fingerprint test untuk mengecek asal ceceran minyak.

Adapun kegiatan Pembersihan terbagi dalam 3 wilayah. Mulai dari bagian tengah, barat dan timur. Serta diperkirakan akan selesai sekitar 3 hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang. Peran serta PHE OSES dalam pengecekan dan pembersihan pantai dari ceceran minyak ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Yang utama, kami bantu melakukan pembersihan terlebih dahulu agar pantai kembali bersih,” kata Ifki.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Asal Ceceran Minyak

FOTO: Tumpahan Minyak Kapal Jepang Cemari Perairan Mauritius
Tumpahan minyak mencemari lepas pantai tenggara Mauritius, Minggu (9/8/2020). Mauritius memberlakukan status darurat setelah kapal Jepang, MV Wakashio, kandas dan menumpahkan 1.000 metrik ton minyak mentah. (Gwendoline Defente/EMAE via AP)

Sebelumnya, masyarakat menduga bahwa ceceran berasal dari Sumur YYA-1 yang tahun lalu pernah bocor. Namun Ifki memastikan hingga saat ini sumur YYA-1 dalam kondisi aman.

"Sumur YYA -1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA -1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman," kata Ifki.

Ifki juga menyebut perairan Karawang yang sempat tercemar limbah minyak, juga sudah pulih sejak September 2019.

“PHE dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dan lindung lingkungan. Sehingga dampak yang terjadi di lingkungan wilayah operasi menjadi perhatian kami. PHE akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi, 10 orang tim PHE OSES bersama 22 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup beserta 10 petugas PPSU sudah berada di lapangan untuk mensupport pembersihan di Pulau Pari dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu.” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya