Edhy Prabowo Ringkus 71 Kapal Pencuri Ikan Selama Jabat Menteri KKP

Edhy Praboro telah menenggelamkan sebanyak 71 kapal pencuri ikan selama menjabat sebagai Menteri KKP.

oleh Athika Rahma diperbarui 26 Agu 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 17:10 WIB
Lepas Sambut Menteri Kelautan
Edhy Prabowo dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Edhy yang merupakan politisi Partai Gerindra menggantikan Susi Pudjiastuti pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menyatakan, pihaknya telah menenggelamkan sebanyak 71 kapal pencuri ikan selama menjabat sebagai Menteri KKP.

Dari jumlah tersebut, 27 unit diantaranya ialah kapal milik Vietnam, lalu 14 unit milik Filipina, 12 unit milik Malaysia dan 1 unit milik Taiwan.

"71 kapal itu sejak saya menjabat jadi Menteri KKP. Sejak 23 Oktober 2019," ujar Edhy di kantornya, Jakarta (26/8/2020).

Pada tanggal 20 Agustus, sebanyak 2 Kapal Ikan Asing (KIA) Ilegal berbendera Vietnam yang melakukan pencurian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 711 Laut Natuna Utara tak berkutik saat disergap oleh Kapal Pengawas Perikanan Hiu 03 pada Kamis (20/8).

Edhy bilang, awak kapal pengawas KP. Hiu 03 yang dinakhodai oleh Ardiansyah Pamuji berhasil melumpuhkan kapal yang diduga melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap pair trawl tersebut.

Sedikit berbeda dengan penangkapan-penangkapan sebelumnya yang selalu diwarnai aksi kejar-kejaran dan perlawanan terhadap aparat Indonesia, penangkapan kali ini berlangsung relatif tanpa perlawanan. Kedua kapal tersebut tak berbuat banyak ketika diciduk oleh Awak Kapal Pengawas KKP.

“Alhamdulillah, proses penangkapan relatif tanpa perlawanan. Ini membuktikan menunjukan kita tidak lengah mengawal laut besar kita dan mudah-mudahan ini menjadi sikap tegas bahwa mereka semakin gentar dan khawatir kalau masuk ke wilayah kita," katanya.

Ke depan, pihaknya akan berkomunikasi dengan negara-negara tetangga agar praktik illegal fishing ini bisa pelan-pelan dihilangkan dengan mengedepankan upaya diplomatis agar saling menguntungkan satu sama lain.

"Jadi kita tawarkan beberapa langkah solusi sebetulnya yang menguntungkan kedua belah pihak dan kita tidak dirugikan dan saling menghormati. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Kemenlu terkait hal ini," tuturnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri KKP Jamin Kelangsungan Budi Daya Udang

Naksir Arsitektur Pendopo, Menteri Edhy Prabowo Tertarik Bikin Acara di Banyuwangi 
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo, melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi selama dua hari menyempatkan diri singgah di pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, memastikan pemerintah akan menjamin iklim usaha perudangan nasional lebih kondusif dan ramah investasi. Hal tersebut ditegaskan Edhy saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang-Banten, Selasa (11/8/2020).

Kata Edhy, saat ini pemerintah tengah memfasilitasi penyederhanaan berbagai jenis izin yang tidak diperlukan dan dinilai menghambat investasi masuk di usaha ini.

"Berkali kali selalu saya tegaskan, bahwa sebagai pelayan masyarakat, KKP akan selalu hadir untuk memfasilitasi para pelaku usaha mendapat berbagai kemudahan akses. Masalah perizinan yang kemarin banyak dikeluhkan diberbagai daerah, kami dengan lintas sektoral terkait sudah sepakat melakukan penyederhanaan perizinan," kata Edhy dalam keterangannya, Kamis (13/8/2020).

Dirinya melanjutkan, secara administratif, hanya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bakal memgeluarkan izin usaha (SIUP), sehingga lebih efisien dan memicu banyak minat investasi.

Sementara untuk permodalan, pihaknya juga mendorong pelaku usaha untuk mengakses kredit program seperti KUR yang dananya masih banyak untuk diserap.

"Kemarin BNI (Bank Negara Indonesia) sudah berkomitmen, siap mengucurkan pinjaman modal untuk usaha budidaya skala besar," lanjut Edhy.

Khusus untuk pengembangan tambak udang di Kabupaten Pandeglang, Edhy menyampaikan akan mendorong program 100 hektare tambak dengan sistem pengelolaan berbasis klaster.

"Bapak Ibu tidak usah khawatir, kalian tidak sendiri. Seluruh eselon 1 di KKP sekarang bersatu melayani masyarakat langsung. Apa masalahnya kita akan tanggap untuk cari solusi," pungkas Edhy Prabowo.

Bupati Pandeglang

Usai Dapat Santunan, Keluarga Korban Tsunami Selat Sunda Potong Kambing
Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan santunan ke salah satu keluarga korban Tsunami Selat Sunda (Liputan6.com / Nefri Inge)

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, yang turut hadir mendampingi Menteri KKP, mengatakan bahwa potensi untuk pengembangan tambak udang di Kabupaten Pandeglang cukup besar. Oleh karenanya, ia meminta dukungan langsung dari pemerintah pusat untuk memfasilitasi pengembangannya.

"Kita punya potensi besar, namun masalahnya budidaya udang ini butuh modal besar, sehingga hingga saat ini pemanfaatannya masih minim. Saya berharap kehadiran pak Menteri ke sini bisa menjadi motivasi dan tentu berbagai program dan kemudahan yang ditawarkan secara langsung bisa memicu minat pelaku usaha dan investor untuk berbudidaya udang. Dengan begitu, perekonomian masyarakat bisa terangkat", ungkap Irna. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya