Pembangunan Jalur Rel Ganda Bogor-Sukabumi Berjalan Lambat, Ini Penyebabnya

Proyek pembangunan jalur rel ganda (double track) lintas Bogor-Sukabumi terus dikerjakan meski pandemi Covid-19.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 17 Sep 2020, 12:50 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 12:50 WIB
Jalur Rel Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi.
Lebih dari 2.000 bangunan di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, bakal tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan jalur rel ganda (double track) lintas Bogor-Sukabumi terus dikerjakan meski pandemi Covid-19.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalur rel ganda lintas Bogor-Sukabumi, David Sudjito menyatakan progres kontruksi jalur ganda tahap Cicurug-Cigombong telah mencapai 97 persen dan ditargetkan selesai tahun ini.

"Untuk Cigombong-Cicurug itu pengerjaan konstruksi diperkirakan 97 persen secara rekapitulasi," kata David, Rabu (16/9/2020).

Sedangkan progres konstruksi tahap Cigombong-Ciomas diperkirakan mencapai 75 persen. Selanjutnya, lintas Ciomas-Paledang progres konstruksi sekitar 4 persen, karena proyek baru dimulai dua bulan lalu.

"Untuk lintas Cicurug-Cigombong akhir 2020 ini selesai. Lintas Cigombong sampai Paledang targetnya tahun 2021 selesai," terangnya.

Total anggaran yang disiapkan untuk membangun jalur rel ganda lintas Bogor-Sukabumi sepanjang 26.7 Km'sp tersebut sekitar Rp22 triliun, meliputi lintas Cicurug-Paledang.

"Dibangun multi years sampai tahun 2021. Kalau pun nanti ada perpanjangan waktu kita akan ajukan ke Bappenas atau Kementerian Keuangan," terangnya.

Pekerjaan konstruksi pada tahap Cicurug-Cigombong yang dimulai sejak tahun 2019 sampai saat ini belum selesai. Progres pembangunan berjalan lamban karena sempat mengalami beberapa kendala seperti bencana longsor yang menimpa warga sehingga aktivitas pekerjaan dihentikan sementara. Kemudian, medan yang cukup berat dan harus membangun jembatan baru.

"Tapi kalau lintas paling berat sudah selesai kita kerjakan di Cigombong-Cicurug," kata dia.

Namun ada hambatan pekerjaan di tahap lintas Maseng-Paledang yang saat ini baru dimulai pengerjaan fisik, yaitu harus memangkas bukit dan kontur tanah labil sehingga rawan longsor.

"Disini mungkin masalah dengan topografinya saja. Karena ada bukit-bukit, jadi kita harus memotong bukit," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Kemenhub

Jalur Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi.
Lebih dari 2.000 bangunan di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, bakal tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo mengatakan, progres pekerjaan konstruksi berjalan lambat karena hampir sepanjang jalur kereta api Bogor-Sukabumi medannya cukup sulit.

"Kalau ada pekerja yang terhenti pekerjaannya mungkin kesulitannya di akses. Terutama lintas Ciomas-Maseng berbukit-bukit," kata dia.

Kendala lainnya karena faktor cuaca. Jika musim hujan, jalur lintasan Bogor-Sukabumi rawan longsor karena kontur tanahnya sangat labil.

"Makanya pekerja harus hati-hati karena rawan longsor. Tapi kita sudah terapkan SOP kerja untuk meminimalisir kecelakaan para pekerja," ujar Heru.

Pembangunan jalur rel ganda lintas Bogor-Sukabumi ini diharapkan segera selesai karena memudahkan akses masyarakat, sehingga dapat memajukan sektor ekonomi dan pariwisata di kedua daerah tersebut.

"Jika pembangunan jalur ganda ini selesai, dari Bogor ke Sukabumi hanya membutuhkan waktu sekitar 45-60 menit, yang sebelumnya 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan," kata dia. (Achmad Sudarno)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya