Liputan6.com, Jakarta Petani di Dusun Gelaran I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul panen raya padi untuk masa tanam ketiga, pada Kamis, 8 Oktober 2020. Produktivitas panen kali ini lebih baik dibandingkan dengan panen di masa tanam kedua.
Petani di Dusun Gelaran I, Surono mengaku puas dengan hasil panen di masa tanam ketiga. Hal ini dilihat dari hasil yang lebih baik dibandingkan dengan masa tanam kedua.
Baca Juga
Menurut dia, panen kali ini padi lebih berisi dan tumbuh dengan subur. Kondisi tersebut berbeda dengan pada saat panen kedua yang dilaksanakan beberapa bulan lalu karena padi banyak yang gabuk akibat serangan hama wereng.
Advertisement
“Ini lebih bagus dan hasilnya maksimal karena mayoritas padi banyak isinya,” jelas dia.
Surono mengungkapkan setelah panen selesai dilaksanakan langsung akan mempersiapkan lahan untuk penanaman di musim hujan pertama.
Dia mengakui di wilayah Gelaran dalam setahun bisa panen tiga kali. Masa panen ini tidak lepas adanya sumber air di Gua Pindul yang bisa dimanfaatkan untuk sarana pertanian.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan Ketua Kelompok Tani Sari Bumi di Dusun Gelaran I, Supardi Winoto mengatakan hasil pengubinan yang dilakukan, panen kali ini bisa menghasilkan 6,6 ton per hektare. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan panen di masa tanam kedua.
“Masa tanam kedua tidak sukses karena per hektarnya hanya mendapatkan 3,3 ton gabah,” jelas dia.
Supardi mengakui, panen yang maksimal terjadi di masa tanam pertama. Hasil pengubinan, setiap hektar bisa panen mencapai 8,9 ton gabah.
“Untuk saat ini memang kalah dengan panen pertama, tapi secara hasil lebih baik dibandingkan dengan panen yang kedua,” tutur dia.
Bupati Gunungkidul, Badingah menyempatkan diri untuk menghadiri panen raya ini. Ia pun mengapresiasi panen raya yang dilakukan karena pertanian masih menjadi sektor utama penopang perekonomian masyarakat.
“Memang kita gencar mengembangkan sektor pariwisata, tapi dari PDRB ternyata sektor pertanian masih yang tertinggi,” kata Badingah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, meski masuk daerah kering, namun di beberapa lokasi petani bisa panen padi hingga tiga kali.
Dia mencatat ada empat kapanewon, selain Karangmojo panen juga bisa dilihat di Semin, Patuk, dan Ponjong.
“Total luasan lahan padi di masa tanam ketiga mencapai 1.000 hektare yang ada di empat kapanewon,” katanya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kabupaten Gunungkidul.
Kementan menindaklanjuti arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk memajukan, meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Selanjutnya kelompok tani bisa mengembangkan kelembagaan membentuk korporasi.
Pihaknya telah masif membangun pertanian dengan model korporasi. Pola korporasi ini merupakan terobosan Mentan, di mana pengembangan pertanian berbasis kawasan dan klaster bsrsinergi dengan para mitra membangun industri dan menyedian fasilitas permodalan dan KUR.