Liputan6.com, Jakarta - Berbagai kalangan sebelumnya memprediksi Indonesia juga akan masuk ke jurang resesi akibat pandemi Covid-19. Ekonom, pelaku pasar hingga pengusaha, percaya akan prediksi tersebut. Dan akhirnya benar-benar terwujud.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 minus 3,49 persen. Dengan begitu, Indonesia resmi resesi setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif sdalam dua kuartal berturut-turut.
Catatan ini sesuai banyak perkiraan bahwa Indonesia akan jatuh ke lubang resesi pada kuartal ketiga. Bahkan, angka tersebut lebih tinggi dari ramalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minus 3 persen.
Advertisement
Artikel mengenai Indonesia masuk jurang resesi ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 6 November 2020:
1. Indonesia Resmi Resesi, Ekonomi Minus 2 Kuartal Berturut-Turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 minus 3,49 persen. Dengan begitu, Indonesia resmi resesi setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif sdalam dua kuartal berturut-turut.
Catatan ini sesuai banyak perkiraan bahwa Indonesia akan jatuh ke lubang resesi pada kuartal ketiga. Bahkan, angka tersebut lebih tinggi dari ramalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minus 3 persen.
"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga secara tahunan (year on year/yoy) masih mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen," jelas Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, Kamis (5/11/2020).
Namun demikian, Suhariyanto mengatakan, jika dibanding pencapaian di kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi nasional masih tumbuh lebih bagus di kuartal III ini.
"Sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-III 2020 itu masih mengalami kontraksi sebesar 2,03 persen," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Meski Resesi, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Membaik
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi minus 3,49 persen. Capaian tersebut lebih baik jika dibandingkan posisi pada kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,32 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 sudah cukup baik dibandingkan posisi kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah dari aktivitas ekonomi nasional saat ini sedang menuju ke arah positif.
"Hal ini lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang minus 5,32 persen. Seluruh komponen ekonomi baik dari sisi pengeluaran mengalami peningkatan maupun dari sisi produksi," kata dia dalam konferensi pers, secara virtual di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Bendahara Negara itu menambahkan, perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh peran stimulus fiskal atau peran dari isntrumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Utamanya dalam penanganan covid-19 serta program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Advertisement
3. Mengenal Istilah Resesi, Depresi, dan Krisis Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi nasional kuartal ketiga tahun ini kembali mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen. Pada kuartal sebelumnya juga terjadi kontraksi sebesar 5,32 persen. Dengan demikian, Indonesia masuk ke jurang resesi.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan secara teknikal, kondisi Indonesia saat ini telah memasuki masa resesi ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi nasionalnya mengalami kontraksi selama 2 kuartal berturut-turut.
"Resesi itu kan definisinya pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi," kata Josua saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Josua menjelaskan resesi ekonomi merupakan bagian dari siklus ekonomi. Resesi teknikal ini merupakan suatu kondisi yang memberikan sinyal suatu wilayah memasuki gerbang resesi.