Proyek Korporasi Petani Ditargetkan Beroperasi Maret 2021

Proyek percontoham korporasi petani ini akan mengoperasikan Rice Milling Unit (RMU) atau pabrik penggilingan padi berkapasitas 50 ton/hari.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Nov 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 20:15 WIB
Tingkatkan Kesejahteraan di Hari Tua, Menkop UKM Dukung ASN dan Pensiunan Buka Kios Warga
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pilot project (proyek percontohan) program korporatisasi petani modern berbasis koperasi (corporate modern farming based cooperative) yaitu KSU Citra Kinaraya Demak, ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2021. KSI ini akan mengoperasikan Rice Milling Unit (RMU) atau pabrik penggilingan padi berkapasitas 50 ton/hari.

"Saat ini lahan persawahan yang dikelola KSU Citra Kinaraya baru seluas 100 hektar yang akan kita dorong menjadi 1.000 hektar untuk mencapai skala ekonomis atau skala bisnis," kata Teten di Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/11/2020)

Lanjut Teten, pembangunan pabrik beras, KSU Citra Kinaraya akan membentuk perusahaan yang lalu akan membangun pabrik beras dengan nilai investasi total mencapai Rp 40 miliar, di mana 30 persen di antaranya berasal dari koperasi petani.

Terhadap petani anggota koperasi dalam menggarap lahannya akan diarahkan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kalau sudah ada row model bisnis seperti ini maka perbankan tidak akan ragu mendanai.

"Kita sudah dapat perbankan yang siap mendanai petani yaitu BNI dan juga didukung penjaminan oleh Jamkrida Jateng," jelasnya.

Sementara dana pembangunan pabrik penggilingan beras selain diperoleh dari modal koperasi, juga akan diperkuat oleh LPDB - KUMKM. Nantinya koperasi yang membeli gabah petani secara tunai.

Gabah akan diolah oleh pabrik sebelum dilepas ke food station seperti di Cipinang Jakarta atau ke swasta maupun BUMN sebagai offtaker beras.

“Jadi petani hanya konsentrasi pada penanaman lahan saja. Yang berhadapan dengan market adalah koperasi, bukan petani perorangan. Ini cara kita melindungi petani kita agar terlindungi dari market,” kata Teten.

Selain itu, bantuan pemerintah seperti alat pertanian dan pupuk juga akan masuk ke dalam model bisnis tersebut. Ekosistem ini diharapkan mampu memberikan keuntungan kepada petani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Berjalan

Stok Beras Nasional di Tengah Pandemi
Aktivitas petani saat menggiling padi usai dipanen di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta, Rabu (29/7/2020). Cadangan beras pemerintah (CBP) diprediksi mampu untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri di tengah pandemi Covid-19, bahkan hingga akhir tahun 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Manager Utama KSU Citra Kinaraya Hery Sugiartono, menambahkan, nantinya RMU akan berdiri diatas lahan seluas 7.000 m2 di Demak.

Saat ini usaha bisnis KSU Citra Kinaraya yang sudah berjalan adalah dibidang pengolahan beras khusus organik (beras hitam protein tinggi, cokelat, merah), beras khusus (ekspor, japonica, jasmin, basmati).

Lalu, beras premium, beras medium, beras Genki, beras khas Mlathi, silica powder, pakan ternak produk samping pengolahan beras, tepung dedak, minum seduh dari beras hitam. Bahkan sudah ekspor ke mancanegara yaitu Vietnam, India, Pakistan, Myanmar, dan Thailand.

“Semoga impian selama ini untuk meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan beras bisa terwujud,” kata Hery.

Dengan Program Korporasi dari KemenkopUKM dan dukungan pendanaan peningkatan kapasitas usaha dari LPDB-KUMKM, Hery berharap bisa menjaga pasokan pasar bahkan ekspor, terlebih saat pandemi ini animo masyarakat sudah bergeser tidak hanya untuk kebutuhan pangan namun kepada pangan sehat dan higienis.

Sebelum menjadi Koperasi Tingkat Provinsi dulunya KSU Citra Kinaraya adalah Puskud. Kini wilayah kerjanya sudah mencakup lima Kabupaten/Kota yaitu di Kudus, Pemalang, Sragen, Banyumas dan Kab Magelang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya