Sri Mulyani: 727 Ribu Tenaga Medis Sudah Dapat Insentif Total Rp 7,69 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan, anggaran insentif untuk tenaga kesehatan

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Des 2020, 12:52 WIB
Diterbitkan 07 Des 2020, 12:52 WIB
Rapat Perdana, Sri Mulyani - DPR Evaluasi Kinerja 2019 dan Rencana 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/11/2019). Ini merupakan rapat perdana Menkeu dengan Komisi XI DPR RI. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan, anggaran insentif untuk tenaga kesehatan telah cair sebesar Rp 7,69 triliun kepada 727.400 orang.

Adapun, insentif ini berasal dari anggaran pemerintah untuk penanganan Covid-19 dalam bidang kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Nasional tahun 2020 yang sebesar Rp 96,7 triliun.

"Untuk tahun 2020 ini belanja bidang kesehatan difokuskan untuk belanja Covid-19 terutama untuk insentif tenaga kesehatan sebanyak 727,4 ribu personil dnegan anggaran yang sudah dibayar 7,69 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).

Kemudian, anggaran yang dialokasikan juga sudah disalurkan dalam bentuk santunan kematian kepada 200 tenaga kesehatan melalui Gugus Tugas Covid-19 senilai Rp 3,22 triliun. Lalu untuk insentif perpajakan di bidang kesehatan sudah disalurkan sebesar Rp 3,82 triliun.

Sri Mulyani bilang, pihaknya mencadangkan Rp 35,1 triliun untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin. "Yang ini kita cadangkan termasuk dalam pengadaan vaksin yang tadi malam tiba," tuturrnya.

Program vaksinasi ini juga akan berjalan bertahap mulai tahun 2021. Untuk mendukung itu, pemerintah menyiapkan kembali anggaran sebesar Rp 169,7 triliun.

"Dimana untuk penanganan vaksin dan penanganan Covid-19 itu sebesar Rp 60,5 triliun," kata Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menkes Sebut 1,2 Juta Vaksin Covid-19 yang Baru Tiba untuk Tenaga Kesehatan

Menkes Terawan Tinjau Kondisi Dua Pasien Positif Corona di RSPI Saroso
Menkes Terawan Agus Putranto memberikan keterangan usai menjenguk dua pasien positif terinfeksi Corona di RSPI Prof. DR. Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). Kedua pasien merupakan ibu (64) dan anak (31), kini mereka dirawat di ruangan khusus. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru tiba di Indonesia akan diberikan untuk tenaga kesehatan. Hal ini mengingat para tenaga kesehatan rentan terpapar Covid-19.

"Nanti yang pertama akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan," ujar Terawan dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020).

Menurut dia, Kementerian Kesehatan telah menyiapkam jumlah sasaran untuk program vaksinasi Covid-19 serta kebutuhan vaksin per kabupaten/kota. Nantinya, data tersebut akan dimasukkan ke sistem informasi dalam bentuk sasaran sesuai nama dan alamat penerima vaksin.

Terawan juga memastikan bahwa proses distribusi vaksin Covid-19 telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan begitu, vaksin yang nantinya disuntikkan ke masyarakat terjamin kualitasnya.

"Pelaksanaan distribusi vaksin sesuai dengan prosedur cara distribusi obat yang baik atau CDOP dalam rangka menjamin kualitas vaksin sampai diterima oleh masyarakat," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa 1,2 juta vaksin yang tiba di tanah air pada Minggu 6 November 2020 malam merupakan bagian dari pengadaan tahap awal sebanyak 3 juta dosis jenis SARS-CoV-2.

Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan menjalani tahapan-tahapan dan harus mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum diedarkan.

"Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi WHO," kata Terawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya