20 Ton Kelapa Parut Kering Jawa Barat Tembus Pasar Arab Saudi

Pemprov Jawa Barat melepas sebanyak 20 ton kelapa parut kering (desiccated coconut) untuk diekspor ke Arab Saudi.

oleh Arie Nugraha diperbarui 10 Des 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 11:15 WIB
[Bintang] Bikin Mama Kamu Terharu Dengan Ngasih Kue Buatanmu di Hari Ibu
Parutan kelapa yang telah dicampurkan garam. (Via: qhaizeyqa.wordpress.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) melepas sebanyak 20 ton kelapa parut kering (desiccated coconut) untuk diekspor ke Arab Saudi. Kelapa parut kering alias serundeng dengan eksportir CV Una Surya Putra Mandiri ini, memiliki nilai total 30 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 424 juta.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, olahan kelapa diekspor tersebut berasal dari kebun rakyat pribadi yang dikumpulkan dan dibeli oleh koperasi sehingga ikut mendorong pemerataan kesejahteraan rakyat. Adanya hal ini, Ridwan Kamil optimis bahwa salah satu kekuatan Jabar yaitu ekonomi berbasis agraria atau perkebunan.

"Semoga Jabar menjadi terdepan dalam industri perkebunan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Kamis, 10 Desember 2020.

Ridwan Kamil mengatakan, olahan dari kelapa sendiri saat kini banyak dibutuhkan untuk dijadikan kue di berbagai negara, khususnya Timur Tengah.

Untuk itu Ridwan Kamil mendorong berbagai pihak untuk menangkap peluang ekspor tidak hanya olahan kelapa, tetapi juga pohon kelapa.

"Saya pernah didatangi perusahaan dari luar negeri, mereka membutuhkan suplai pohon kelapa. (Permintaan) ini harus direspons, artinya ada peluang juga (untuk ekspor)," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berujar bahwa Pemerintah Jabar akan memaksimalkan ekspor dan menjawab permintaan pasar dunia di sektor perkebunan. Caranya dengan memanfaatkan ribuan hektar tanah menganggur di Jabar, untuk dijadikan lahan perkebunan melalui program Petani Milenial.

Lahan perkebunan tersebut akan digarap oleh generasi milenial Jabar, dengan arahan dari Pemda Provinsi Jabar terkait produk tanaman apa yang ditanam dan dibutuhkan oleh pasar.

"Saya minta beritakan kepada milenial, apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Seringkali orang tidak paham apa yang dibutuhkan pasar. Tidak tahu sistematika ekonominya, akhirnya tidak tertarik kepada urusan perkebunan," ucap Ridwan Kamil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Benih Kopi Arabika

Harga kopi arabika Solok Selatan anjlok akibat wabah corona.
Harga kopi arabika Solok Selatan anjlok akibat wabah corona. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Selain melepas ekspor 20 ton kelapa parut kering ke Arab Saudi, Pemerintah Jabar juga mendistribusikan bantuan benih kopi arabika Java Preanger sebanyak 4.250.000 bibit.

Sementara itu Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran, dan Usaha Perkebunan, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jabar, Fajar Abdillah, melaporkan bahwa CV Una Surya Putra Mandiri sebagai eksportir kelapa parut kering telah sembilan kali mengekspor ke negara di Asia dan Eropa.

"Perusahaan ini sudah sembilan kali melakukan ekspor kelapa parut kering ini. Yaitu ke negara Jepang, Ukraina, Rusia, dan Arab Saudi," ungkap Fajar.

Fajar menyatakan, selain kopi dan teh, kelapa parut kering menjadi komoditas perkebunan yang diminati banyak negara.

Disbun Provinsi Jabar pun optimistis kelapa parut kering akan menjadi komoditas ekspor. Banyak produk yang berasal dari kelapa berpotensi diekspor ke luar negeri.

"Komoditas perkebunan itu bukan hanya kopi, teh, yang biasa kita kenal. Tapi, kelapa juga sebagaimana kita ketahui tanaman atau pohon yang bermanfaat dari mulai akar sampai ke daun-daunnya," ucap Fajar. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya