Perkuat Modal, Impack Pratama Industri Bakal Terbitkan Saham Baru

Rencana private placement Impack Pratama Industri mendapat restu dari pemegang saham.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2020, 14:14 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 12:58 WIB
Ilustrasi industri
Ilustrasi industri.

Liputan6.com, Jakarta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Impack Pratama Industri Tbk pada hari ini telah menyetujui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo, mengatakan Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor penuh atau 483.350.000 lembar saham, yang akan ditawarkan kepada calon pemodal.

Rencana penggunaan dana adalah untuk memperkuat struktur permodalan, memenuhi kebutuhan belanja modal dan modal kerja serta pelunasan obligasi Seri B sebesar Rp 100 miliar, yang akan jatuh tempo tanggal 2 Desember 2021 nanti.

“Private Placement memberikan opsi lebih luas kepada Perseroan bila diperlukan pendanaan untuk pengembangan usaha dalam dua tahun mendatang.

Selain itu akan menambah jumlah saham free float Perseroan di pasar, sehingga likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa akan meningkat.

Perseroan akan berbijaksana dalam penggunaan dana hasil pelaksanaan Private Placement agar dapat memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan kinerja Perseroan, sebagai bentuk tanggung jawab kepada Pemangku Kepentingan”, pungkas Haryanto.

Apabila pelaksanaan PMTHMETD tersebut terealisasi sepenuhnya, maka modal ditempatkan dan disetor Perseroan akan bertambah dan menjadi sekitar Rp 53,16 miliar. Atas pelaksanaan PMTHMETD ini, dilusi yang akan dialami pemegang saham relatif kecil, yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen.

Jumlah saham yang dimiliki Pemegang Saham sebelum dan sesudah PMTHMETD tidak mengalami perubahan.Kondisi Keuangan Perseroan Perseroan optimis penjualan tahun 2020 akan ditutup sekitar Rp1,75 triliun, di atas estimasi awal Rp1,6 triliun.

Laba bersih juga diharapkan melampaui estimasi awal dari semula Rp 103miliar menjadi di kisaran Rp 120-125 miliar. Untuk tahun 2021, Perseroan menargetkan angka penjualan di Rp1,9 triliun dan laba bersih Rp165miliar.

Angka tersebut menurut Perseroan realistis dikarenakan tahun depan kondisi perekonomian Indonesia dan Asia Pasifik dinilai belum pulih sepenuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Siapkan Rp 9,4 Triliun Bangun Kawasan Industri Batang dan Subang

KIT Batang.
Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan alokasi anggaran untuk dukungan pengembangan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat pada tahun depan sebesar Rp 9,4 triliun.

Dalam paparannya, Menteri Basuki mengatakan alokasi anggaran tersebut untuk mendukung pengembangan kawasan industri Batang seluas 4.000 hektare dan kawasan industri Subang seluas 1.600 hektare.

"Dukungan untuk pengembangan kawasan industri Batang dan Subang, kita menyediakan air baku, membangun bendungan dan pengaman pantai, interchange jalan tol, dan sebagainya," ujar Menteri PUPR dalam seminar daring di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (14/12/2020).

Kedua kawasan industri memanfaatkan jaringan jalan tol Trans Jawa yang sudah tersambung, sehingga kawasan ini bisa terhubung dengan kawasan-kawasan industri di koridor utara Pulau Jawa.

"Ini kita siapkan semua, sehingga saat investor masuk sudah (tersedia). Dengan pendekatan ini mudah-mudahan ada relokasi industri dari Tiongkok ke Indonesia," kata Menteri Basuki.

Sedangkan tujuan lainnya, lanjut dia, dari dukungan pengembangan kawasan industri di Batang dan Subang ini adalah penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya