Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan luas wilayahnya mencapai 1,9 juta km2 . Terdapat 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan keistimewaan, salah satu yang mencuri perhatian adalah Kota Tarakan di Kalimantan Utara. Selain kaya akan kesenian, budaya dan sumber daya alam, Tarakan juga memiliki produk-produk UMKM Binaan Dekranasda Kota Tarakan yang menarik untuk dikoleksi.
Mulai dari kain batik, tas kulit, aneka kerajinan tangan, aksesoris dan perhiasan. Setelah mengetahui keunikan Batik Pakis Asia dan Tas Kulit Marco Handmade, kini saatnya mengenal kain tenun dan Sesingal Tidung khas Tarakan.
Advertisement
Tenun Ikat Lima Permata
Bicara Tenun Ikat dari Tarakan, tentu tidak bisa dilepaskan dari Tenun Ikat Lima Permata. Salah satu keistimewaan kain tenun ikat adalah prosesnya yang membutuhkan keuletan dan waktu yang cukup lama. Mulai dari menggulung benang sutera, membentangkannya di alat pembentuk motif, pewarnaan, dan kemudian mengikatnya. Proses ini bisa memakan waktu antara 2-3 minggu untuk bisa menghasilkan satu lembar kain.
Adalah Yohanes Suyanto dan Theresia Erni, pasangan suami istri yang menggerakkan warga di sekitar tempat tinggal mereka untuk memproduksi tenun ikat. Mereka membentuk usaha bersama bernama UMKM Mandiri Serba Usaha Lima Permata. Dengan alat tenun manual, mereka dan 8 orang lainnya, mampu menghasilkan 6 lembar kain dengan ukuran 50 x 2 meter per bulan- nya.
Keindahan dan keunikan tenun ikat Lima Permata adalah pada motifnya yang khas Tarakan, seperti Sujau, Semandak, dan Bintang Tabur. Lihat koleksi tenun ikatnya di Facebook: Limapermata dan Instagram @craft_lima_permata.
Mersiah Tenun
Tak banyak yang bisa menghasilkan kain tenun ikat di Tarakan. Adalah Mersiah Dua Moong, perajin tenun ikat pertama di Bumi Paguntaka. Awalnya, ia menenun hanya untuk pemakaian sendiri dengan motif daerah kelahirannya, Maumere. Namun, ia berinovasi dengan membuat motif khas Tarakan, seperti Semandak dan Pakis. Produknya pun makin dikenal masyarakat Tarakan.
Tingginya permintaan dari masyarakat membuat Mersiah serius memproduksi kain tenun ikat ini pada tahun 2016. Meski diakuinya motif khas Tarakan cukup sulit dan butuh ketelitian, ia mampu menyelesaikannya dengan baik. Banyak ibu pejabat Kota Tarakan yang memesan tenun Mersiah. Harga yang dibanderol untuk sarung tenun sebesar Rp 1.500.000, sedangkan syal Rp 200.000. Lihat koleksi tenun ikatnya di Facebook Mersia Mersy dan Instagram @mersiamersy.
Sesingal Tidung
Sesingal adalah salah satu seni lipat masyarakat tradisional Suku Tidung, yang berbentuk ikat kepala. Sesingal ini melengkapi pakaian adat yang biasa dikenakan para tetua adat Suku Tidung. Ada ungkapan di tengah masyarakat Suku Tidung, “utok no benawod de Sesingal.” Apapun kegiatan kaum lelaki Tidung, kepalanya harus selalu diikat dengan Sesingal.
Warisan budaya ini harus dijaga agar tidak hilang tergilas zaman. Selama ini, penggunaan Sesingal hanya dapat ditemukan pada acara- acara adat, seperti pernikahan dan Iraw Tengkayu. Inilah motivasi Usman Najrid Maulana memproduksi dan memperkenalkan Sesingal kepada masyarakat luas. Sesingal memiliki banyak ragam, Sesingal tertutup dan Sesingal terbuka. Dari segi bentuk, ada Sesingal Tanjik Kemagod yang memiliki tanjakan di sebelah kanan, ada pula jenis Betangkuk, Betanduk dan yang lainnya.
Sesingal buatan Usman pernah disertakan dalam beberapa event di dalam dan luar negeri. Usman mematok harga Sesingal antara Rp 150.000 – 180.000 per buahnya. Lihat koleksi tenun ikatnya di Facebook Pagun Tengara Artploration.
Menarik bukan penampakan dari Tenun Ikat Lima Permata, Mersiah dan Sesingal Tidung? Jangan ragu untuk memiliki dan mengoleksi produk-produk UMKM di tersebut ya. Sekalian kita tunjukkan bahwa BANGGA BUATAN INDONESIA.
Sebagai upaya untuk memperkenalkan produk-produk UMKM yang potensial dan berkualitas, Pemerintah Kota Tarakan melalui Dekranasda meluncurkan buku digital Pesona Produk Kearifan Lokal Tarakan.
Ketua Dekranasda Kota Tarakan, Siti Rujiah Khairul mengajak masyarakat Kota Tarakan supaya bisa menggunakan salah satu produk dari UMKM Tarakan, yang mana kita menyatakan cinta kita kepada daerah kita yaitu harus mencintai produk lokal. Dalam bepergian ke luar daerah, gunakanlah produk Kota Tarakan, sehingga dengan sendirinya kita membantu promosi produk UMKM.
"Harapan saya UMKM juga dapat go digital untuk memudahkan berinteraksi dengan pembeli dan resiko kontak fisik yang minimal serta dapat meningkatkan pendapatan UMKM dengan memperluas pasar mereka," ujar Siti Rujiah Khairul, Istri dari Wali Kota Tarakan, Khairul.
Informasi lebih lengkap tentang produk UMKM Kota Tarakan? Klik di sini ya.
Untuk lebih jauh mengenal Kota Tarakan kamu juga bisa mengunjungi Facebook: Ayo Wisata ke Tarakan, Instagram: @tarakan tourism dan Channel Youtube: Tarakan Tourism.
(*)