3 Arahan Jokowi Terkait Penanganan Sriwijaya Air SJ182

Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Jan 2021, 19:54 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 18:30 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi memimpin RapatTerbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020). (Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang terjadi Sabtu (9/1/2021) lalu.

Sebelumnya, pada pukul 13.00 WIB, dirinya diminta menghadap kepada Presiden Jokowi untuk melaporkan perkembangan penanganan insiden yang terjadi di wilayah Kepulauan Seribu tersebut.

"Kami laporkan juga, berkat arahan Pak Presiden di hari pertama (evakuasi), koordinasi berjalan apik dari Kemenhub, TNI/Polri, Basarnas, KNKT, semua unsur berjalan dengan baik, dan itu terlihat di lapangan pada hari ke-2 kami ke sana, teman-teman prajurit TNI/Polri dan semuanya bekerja dengan semangat," ujar Menhub Budi dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT), Selasa (12/1/2021).

Setidaknya, terdapat 3 arahan Presiden terkait penanganan musibah ini.

"Pertama, penanganan musibah harus cepat untuk mendapatkan black box, begitu juga jenazah korban dan potongan pesawat. FDR (Flight Data Recorder; salah satu jenis black box) sudah ditemukan," kata Menhub Budi.

Arahan kedua ialah terkait asuransi dan hak terhadap korban dan keluarga korban. "Ini harus segera diberikan kepada korban dan keluarga korban," ujar Menhub.

Lalu yang terakhir ialah soal penyebab kecelakaan. Presiden meminta agar setelah evakuasi rampung, penyebab kecelakan pesawat ini dapat diketahui dan dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional.

Menhub turut menghaturkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah secara intens memberi arahan dalam penanganan musibah ini. Pihaknya memastikan akan terus melakukan pencarian dan evakuasi jenazah serta potongan tubuh pesawat dengan semaksimal mungkin.

"Kami harap kolaborasi antara Kemenhub, TNI/Polri, Basarnas, KNKT dan seluruh stakeholder ini berjalan baik karena masih ada yang harus dicari. Insya Allah bisa ditemukan," tandas Menhub.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Minta Hak Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Segera Dipenuhi

Presiden Jokowi Tinjau Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo (tengah depan) didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga meninjau perkembangan renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (2/6/2020). (Warta Kota/Pool-Alex Suban)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, ia telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk mengkoordinasikan proses pelayanan kepada keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, Budi Karya melanjutkan, Jokowi juga menginstruksikannya untuk segera memenuhi hak para keluarga korban penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Pak Presiden meminta kepada saya untuk memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban. Sehingga segala sesuatu yang merupakan hak diselesaikan dengan baik dan cepat," ungkapnya dalam sesi teleconference, Selasa (12/1/2021).

Menindaki arahan tersebut, Budi Karya menjelaskan, ia bersama dengan Sriwijaya Air dan Jasa Raharja telah menemui keluarga korban yang menunggu di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Untuk itu kami sampaikan juga kepada pak Presiden, kami sudah memanggil dan bersama-sama dengan Sriwijaya Air dan juga Jasa Raharja kemarin ketemu dengan keluarga, dan bersama-sama kami menuju ke Rumah Sakit Kramat Jati," tuturnya.

Budi Karya pun coba mengambil hikmah, bahwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak merupakan sebuah pelajaran berharga yang jangan sampai terulang lagi.

"Terakhir, Pak Presiden menugaskan pada kami untuk melakukan suatu improvement dan proses penemuan ini menjadi suatu pelajaran yang mahal tetapi baik, dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya