MenkopUKM: Koperasi jadi Pendorong sektor Pertanian Maju

Koperasi juga dapat menjadi avalis dan offtaker bagi petani.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Jan 2021, 13:09 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 11:45 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan di banyak negara besar seperti Eropa, Australia dan negara lainnya, sektor pertanian dan peternakan maju karena menggunakan kelembagaan koperasi.

"Oleh karena itu, kami mendorong kelembagaan petani, peternak dan pembudidaya ikan, tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Melainkan berjalan bersama dengan cara membuat kelembagaan bisnis yang lebih besar dalam bentuk koperasi," kata MenkopUkM pada saat melakukan audiensi dengan Pemuda Tani HKTI secara daring, Rabu (13/1/2021).

Selain itu, kata MenkopUkM, produk pertanian yang dibuat harus sesuai dengan keinginan pasar. Sehingga, produk yang diciptakan menjadi ekonomis dan efisien.

"Kita punya komoditas yang dilirik negara lain, yakni buah tropic seperti pisang, manggis, nanas, dan buah lainnya yang harus kita kembangkan. Kita harus fokus disitu agar potensi seperti ini dapat kita kembangkan,” ujarnya.

Disamping itu, perlu adanya konsolidasi lahan petani dengan cara diajak bergabung ke dalam koperasi sehingga tercipta konsep lahan rakyat. Terciptanya konsep lahan rakyat, menjadi suatu gagasan yang cukup bagus.

Jika model seperti ini sudah terkonsolidasi untuk lahan padi sebesar 100 hektar, jagung 100 hektar dan buah tropic mencapai 400 hektar, dapat memudahkan pembiayaan untuk masuk, seperti program KUR untuk si petaninya.

"Koperasi juga dapat menjadi avalis dan offtaker bagi petani. Koperasi dapat menyerap produk petani terlebih dahulu, lalu menjual kembali kepada buyer atau market yang lebih luas lagi," jelas Teten Masduki.

 

Saksikan Video Ini

Jadi Offtaker

Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Menurutnya koperasi dalam hal ini bertugas untuk menjadi offtaker, karena dengan para petani berkoperasi, mereka dapat dibina agar mengetahui standar produknya seperti apa. Dari segi pembiayaan, koperasi yang dibentuk para petani, bisa mendapatkan bantuan pembiayaan dari LPDB.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Pemuda Tani Rina Saadah mengatakan, tujuan audiensi yang dilaksanakan adalah agar para perwakilan pengurus Pemuda Tani yang tersebar di seluruh Indonesia dapat bertukar fikiran dan mendapat arahan dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, terkait kemajuan dan pencapaian Himpunan Pemuda Tani di Indonesia.

“Ke depan kami ingin mensinergikan program Kementerian Koperasi dan UKM dengan Pemuda Tani HKTI. Seperti di bidang peternakan yang sudah kami lakukan bekerjasama dengan Tani Hub, yang masih dalam skala kecil dan menengah,” pungkas Rina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya