Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 2,1 Miliar di Desember 2020

Surplus neraca perdagangan tersebut berasal dari ekspor dan impor pada bulan lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2021, 11:23 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 09:36 WIB
Perdagangan Ekspor Impor di Masa Pandemi
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada periode Desember 2020 mengalami surplus sebesar USD 2,1 miliar.(merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada periode Desember 2020 mengalami surplus sebesar USD 2,1 miliar. Surplus tersebut berasal dari ekspor dan impor pada bulan lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Desember 2020, nilai ekspor tercatat USD 16,54 miliar, tumbuh 14,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bulan sebelumnya, ekspor tumbuh 9,54 persen.

"Banyak komoditas yang mengalami penigkatan harga seperti batu bara, minyak kernel, minyak kelapa sawit, tembaga, dan aluminium. Peningkatan harga ini akan berpengaruh besar kepada nilai ekspor pada Desember 2020," ujarnya, Jumat (15/1/2021).

Sementara itu nilai impor Indonesia pada Desember tercatat USD 14,44 miliar. Apabila dibandingkan dengan November 2020, impor tersebut mengalami kenaikan sebesar 14 persen.

"Meskipun secara year on year nilai impor pada Desember 2020 ini turun tipis sekali 0,47 persen. Secara month to month kenaikan impor 14 persen terjadi karena adanya kenaikan impor migas dan non migas," papar dia.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini

Neraca Dagang Bayangi IHSG, Simak Rekomendasi Saham Pilihan pada 15 Januari 2021

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rilis data neraca dagang dan vaksinasi massal COVID-19 akan bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (15/1/2021). IHSG berpeluang menguat pada Jumat pekan ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG ditutup koreksi wajar 0,11 persen ke posisi 6.428,32 pada 14 Januari 2021. IHSG diperkirakan masih berpotensi menguat menuju ke resistance terdekat. IHSG akan bergerak di kisaran 6.366-6.463. Sentimen dalam negeri dan eksternal akan pengaruhi laju IHSG.

"Neraca perdagangan, vaksinasi massal dan impeachment Trump (bakal pengaruhi laju IHSG-red),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Presiden Direktur PT Indosurya Bersinas Sekuritas William Suryawijaya menuturkan,  pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar.  IHSG akan bergerak di kisaran 6.389-6.475.

"Jelang rilis data perekonomian  neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil akan turut mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini, fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas juga akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya